Podcast Rukun Beragama

Video

Monday, February 7, 2022

Isolasi Mandiri Hari ke 3

 



Isolasi Mandiri Hari ke 3

Minggu malam badanku terasa hangat, sakit kepala yang menyertai datangnya demam, membuat kondisi tubuhku lebih kurang baik dari hari-hari sebelumnya, apalagi disertai rasa nyeri dan menggigil,  Itulah yang terjadi pada malam hari ketiga kami melakukan isolasi mandiri.

Senin 7  Februari, saat bangun pagi tubuh teras lemah, keringat dingin membuat tubuhku tak nyaman. Hampir sepnjang malam aku tak dapat tidur lelap. Badanku meriang, menggigil, nyeri dan lemas, kejadian yang tak pernah aku sangka sebelumnya. Aku piker setelah kondisi kami semakin baik, maka semua kami akan menjadi lebih baik. Kondisi tubuhku justru menurun dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Pagi hari dalam kondisi lemas saya memaksakan diri untuk membuka link zoom rapat, tapi host saya serahkan kepada teman, kuatir saya tidak bisa mengikuti seluruh rangkaian acara rapat. Makan pagi, minum obat, vitamin rutin aku lakukan, bahkan dosis pertama obat-obatan telah habis ku telan untuk memeroleh kesembuhan. Siang ini dosis obat baru datang dari Puskesmas. Aku pun siap menelannya untuk menguatkan imun tubuh.

Kebutuhan makanan minuman dan buah-buahan mengalir dari berbagai pihak, memang ada beberapa jenis makanan yang kami tambahkan via gofood untuk mendongkrak nafsu makan kami. Tapi, setidaknya itu tercukupi, meski kelemahan tubuh masih terasa. Hari ini saya mandi pagi dan sore dengan air hangat.

Menantikan kesembuhan memang butuh kesabaran, sukacita Tuhan menjadi andalan. Tuhan yang berdaulat tentu akan memberikan yang terbaik.  Kiranya kesembuhan dari Tuhan menjadi bagian dari kami, begitu juga mereka yang positif covid-19.


Dr. Binsar A. Hutabarat 

Sunday, February 6, 2022

Mengalahkan covid-19 dalam anugerah Tuhan

 



Minggu 6 Februari 2022 merupakan hari kedua kami melakukan isolasi mandiri setelah mendapatkan hasil Test PCR. Sejak tanggal 3 Februari pada prinsipnya kami sudah membatasi diri, dalam arti mengenakan masker dalam rumah setelah anak pertama kami terindikasi positif covid. Keputusan isolasi mandiri di rumah baru kami putuskan setelah semua kami mendapatkan hasil PCR positif.

Pada hari pertama menerima hasil test PCR saya telah menjelaskan kronologis bagaimana kami mengetahui dan berusaha waspada memerhatikan gejala dan melakukan test PCR. Pada hari itu saya masih harus memimpin rapat yang tidak bisa ditunda karena beberap hal tertentu.

https://www.binsarhutabarat.com/2022/02/covid-19-masih-ada-tetap-jaga-protokol.html

Pada hari kedua umumnya kami mengalami kemajuan, mungkin karena kami telah melewati waktu tiga hari sejak test PCR, dan istri saya telah melewati seminggu lamanya sejak munculnya gejala, yang awalnya diduga sebagai keracunan makanan karena diare dan panas tinggi yang dialami. Kami menduga sejak hari itu tanggal 31 januari 2022, istri saya sudah mengalami gejalan covid-19, dan baru terdeteksi setelah test PCR.

Minggu jam 7 Pagi, 6 Februari saya masih memimpin ibadah online, dalam arti membuka ibadah dengan Votum dan salam, serta memberikan doa berkat untuk jemaat. Dukungan doa dari jemaat menguatkan saya dan keluarga untuk tetap bersandar pada Tuhan agar dalam kondisi sakit Tuhan tetap dimuliakan.

Syukurlah kondisi Kesehatan kami pada hari ini lebih baik dari hari sebelumnya, meski kami tetap perlu menjaga diri untuk istirahat yang cukup, makan-makanan yang bergizi, dan tentunya tetap bersyukur kepada Tuhan untuk segala sesuatu yang Tuhan ijinkan.

Dari segi obat-obatan, herbal, vitamin, bahkan saran minum susu beruang semua kami ikuti, apalagi semua itu tersedia atas inisitif dari berbagai pihak, keluarga, teman dan handai tolan. Istri saya mengungkapkan, sedikit bergurau, ketika ada keluarga yang menawarkan obat-obatan lagi, “Saya bingung mau minum yang mana, vitamin dan obat-obatan berbagai jenis dikirimkan ke kami!” Artinya istri saya menyarankan jangan mengirimkan obat-obatan lagi, karena obat-obat, vitamin, herbal, juga susu beruang sudah tersedia dengan cukup.

Menjelang jam 12 tiba-tiba ada teriakan kecil di luar gerbang pagar rumah kami, bahwa ada seseorang yang menaruh makanan dengan menggantungkan makanan tersebut di pagar gerbang rumah kami. Istri saya mengambilnya dan Ketika kami membukanya, ada semur daging yang aromanya menimbulkan nafsu makan, urap sayur, dan bihun goreng. Rupanya kiriman dari RT dari Perumahan Duta Indah (RT 009/RW 015). Kami pun menyantapnya dengan lahap, dan tidak perlu lagi memesan makanan via online pada siang ini.

Anak saya yang kecil berceloteh, enak juga dikirimi makanan, bisa minta usul jenis makanan tidak Pa? Anak saya ini memang cepat merespon, dan saya katakan, “Bayangkan saja betapa repotnya jika semua yang isolasi mandiri meminta jenis makanan yang berbeda-beda, bisa repot mereka membantu kita” Bersyukurlah ada hubungan baik dengan sesama warga, hargailah semua orang, dan berperanlah dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara, aku mengambil kesempatan untuk menamkan nilai-nilai persatuan dan keragama, serta semangat gotong royong.

Ada banyak telepon yang menawarkan bantuan, secara khusus dalam mencukupi kebutuhan pangan pada saat isolasi mandiri. Pemeliharaan Tuhan terus berlangsung dalam hidup keluarga kami. Kami terus berusaha untuk mengalahkan covid-19 dalam anugerah Tuhan, dan berdoa untuk mereka yang mengalami hal yang sama dengan kami tetap kuat dan bergantung dengan Tuhan.

 

 https://www.binsarhutabarat.com/2022/02/mengalahkan-covid-19-dalam-anugerah.html

Saturday, February 5, 2022

Covid 19 Masih Ada, Tetap Jaga Protokol Kesehatan

 

Covid 19 Masih Ada, Tetap Jaga Protokol Kesehatan


Dua tahun sejak ditemukannya pasien positif covid-19 hampir saja berlalu, turun naik jumlah mereka yang terpapar covid-19 terjadi berkali-kali. Kesabaran masyarakat, termasuk kami tampaknya menghadapi ujian yang tidak mudah. Pada 5 Februari 2022, saat di Mansinam Papua Merayakan Masuknya Injil Ke tanah Papua, kami mendapatkan kabar bahwa hasil test PCR seluruh keluarga positif covid-19.

Tak ada seorangpun yang ingin terpapar covid19, itulah sebabnya selain menjaga protocol Kesehatan, kami sekeluarga telah menerima Vaksin sebanyak dua kali. Baru saja beberapa hari pemberitahuan undangan Vaksin Boster diberikan, dan sedang mencari tempat untuk vaksin Boster, vaksin ketiga, istri saya jatuh sakit.

Pemeriksaan awal dari dokter tidak ada tanda-tanda bahwa istri saya terpapar covid, meski menurut istri sayam pada pemeriksaan dokter pertama dia tidap puas karena hanya ditanya, dan tensi yang dilakukan tidak tepat. Apalagi sepulangnya dari dokter demam tinggi yang diderita tidak hilang, demikian juga diare. Kesesokan harinya, menjelang malam kami pergi ke dokter lain, tidak menggunakan BPJS, karena obat untuk pasien BPJS yang kami terima biasanya seadanyam dan syukur juga jika dokter merekomendasikan obat untuk dibeli pada apotik lain, tapi karena obat yang diberikan dokter sebagai pasien BPJS tidak mengurangi rasa sakit , bahkan rasa sakit semakin berat, pilihannya adalah pergi kedokter dengan berbayar.

Pada pemeriksaan dokter berbayar, istri saya dideteksi keracunan makanan, dan diberikan banyak obat, kami percaya saja, apalagi tensi yang dilakukan hasilnya berbeda dengan dokter sebelumnya. Sayangnya, sakit istri saya tidak juga sembuh, secara khusus demam, dan sakit kepala, serta persaan sakitm nyeri pada tubuhnya.

Anak saya yang pertama diam-dia memerhatikan kondisi Ibunya, dan juga merasakan adanya gejala yang sama, maka dia mengambil inisiatif untuk melakukan Test PCR. Satu hari kemudian pemberitahuan hasil PCR menyatakan dia Positif Covid.

Berdasarkan halsi test itu maka kami pun merasa perlu untuk melakukan test PCR. Sewaktu saya datang ke tempat test PCR kuota sudah terpenuhi, dan kami diminta dating esok hari. Namun setelah membaca test PCR Drive thru, maka saya pun bersiap berangkat ke Bumame Farmasi di Grand Galaksi Park.

Waktu tunggu drive thru ternyata luar biasa ramai, karena terburu-buru dan tidak menyangka waktu antri befitu lama, lebih dari tiga jam, dan tidak ada tempat membeli minuman, disekitar antrian mobil maka kami terpaksa membeli minuman di tempat yang cukup jauh.

Hasil test diperkirakan akan kami terima selama 24 jam, tapi pada tanggal 4 Februari menjelang malam hari, kami mendapatkan informasi pemberitahuan hasil test terlambat dari waktu yang telah ditentukan. Karena baru satu orang yang terdeteksi positif, maka kami semua menggunakan masker di rumah. Kami juga tidak lupa melaporkan kepada RT bahwa ada anggota keluarga kami yang terpapar covid, dan tiga orang lain sedang menunggu hasil test PCR.

Hari ini , 5 Februari kami mendapatkan informasi hasil pemeriksaan PCR bahwa kami bertiga positif, dan kami sekeluarga melakukan isolasi mandiri. Perjuangan menjaga protokol Kesehatan kami ternyata tidak sukses tapi kami akan berusaha untuk disiplin isolasi mandiri agar tidak menularkan pada yang lain. Kiranya Tuhan menyembuhkan, dan Tuhan dimuliakan. 


Dr, Binsar A. Hutabarat


Thursday, January 27, 2022

Bahan Pelatihan Metode Penelitian



Bahan Pelatihan Metode Penelitian

Mengikuti banyak pelatihan menulis karya ilmiah sangat penting untuk sukses memublikasikan artikel ilmiah bermutu. Itulah sebabnya ada banyak pelatihan yang digelar lembaga-lembaga penelitian, dan juga pendidikan tinggi untuk meningkatkan publikasi karya ilmiah.

Mengikuti pelatihan karya ilmiah perlu juga disertai keuletan untuk berlatih menulis karya ilmiah. Tanpa disiplin menulis karya ilmiah sulit mengharapkan kemampuan menulis karya ilmiah yang berkelanjutan.

Pelatihan menulis karya ilmiah  dapat meningkatkan motivasi peserta, serta memperlengkapi peserta memiliki banyak strategi penulisan efektif yang merupakan faktor penting untuk menghasilkan karya ilmiah bermutu.

Link-link dibawah ini adalah bahan-bahan pelatihan yang digunakan Dr. Binsar Hutabarat silahkan menikmatinya dan silahkan memberi masukan untuk kemajuan program pelatihan menulis karya ilmiah yang digelar oleh Binsar Hutabarat Institute, 



Dr. Binsar A. Hutabarat


https://www.binsarhutabarat.com/2022/01/bahan-pelatihan-metode-penelitian.html

Friday, December 31, 2021

Menyambut Tahun 2022 Dengan Bersyukur

 



Menyambut Tahun 2022 Dengan Bersyukur


Tahun ini banyak derita yang kita alami di Indonesia, juga di seantero dunia. Tapi, ketika kita tahu Allah yang berdaulat dan penuh kasih itu tak pernah meninggalkan kita, maka patutlah kita bersyukur kepada Allah yang penuh cinta kasih saat akan meninggalkan tahun 2021, dan memasuki tahun 2022.

Mengapa kita mengucap syukur kepada Allah dalam penderitaan?

1. Penderitaan membuat orang Kristen mengalami pertumbuhan iman.

Iman yang tidak mengalami ujian, adalah iman yang tidak dapat dipercaya. Dengan cara itu Allah membuktikan apakah iman kita murni atau tidak. Iman ibarat otot yang perlu dilatih untuk bertumbuh lebih kuat.Penderitaan dan penganiayaan adalah cara Allah untuk menguatkan iman kita. Bersyukurlah Ketika menghadapi penderitaan di dalam Tuhan.

Kehidupan yang mudah dapat memimpin kepada iman yang dangkal. Ibrani 11 melaporkan semua orang beriman menghadapi banyak tantangan agar iman mereka dapat bertumbuh. Paulus berdoa agar iman Jemaat Tesalonika  menjadi sempurna (ITesalonika 3:10). Bersykurlah betapapun beratnya kehidupan yang kita jalani.


2. Penderitaan Membuat orang Percaya Melimpah dengan Kasih

Penderitaan dapat membuat kita cinta diri. Namun, dengan anugerah dan iman penderitaan dapat menghasilkan kasih.Iman yang bekerja oleh kasih. Ketika orang percaya menderita, orang percaya bergantung pada Allah, dan kasih mereka menjangkau saudara-saudara mereka. Kasihilah satu dengan yang lain, penderitaan tidak membatasi kita membagikan kasih, bersyukurlah kepada Tuhan.

3. Tekun dalam Tuhan

Kita bisa menjadi sabar dengan penderitaan. Penderitaan akan mengahasilkan kesabaran dan kematangan hidup. Jika kita tidak tekun dalam penderitaan yang diijinkan Tuhan, kita akan menolak kesabaran dan kematangan hidup Kristen.Bersyukurlah untuk ketekunan yang Tuhan anugerahkan melalui penderitaan yang kita alami.

4. Kesaksian bagi orang percaya lain

Penderitaan bukan hanya menolong kita bertumbuh dalam Tuhan, tetapi juga menolong saudara lain. Allah mendorong kita agar kita mendorong orang percaya lainnya untuk bertumbuh menjadi seperti Kristus.

Penderitaan akan memurnikan kehidupan kita. Iman, Pengharapan dan kasih merupakan karakteristis orang percaya dari awal (ITesalonika 1:3, Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu, dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan Kita yesus Kristus dihadapan Allah Bapa kita. 


Demikian juga kita yang saat ini sedang menghadapi pandemi Covid-19, bersyukurlah kepada Allah, karena Tuhan tetap berdaulat, Tuhan akan mebuat kita bertumbuh dalam Tuhan, dewasa rohani, melimpah dengan kasih, tekun dalam Tuhan, dan menjadi Kesaksian kepada semua orang. Kita berdoa dan berharap tahun 2022 Indonesia dan dunia terbebas dari pandemic covid-19.

Selamat menyongsong tahun baru 2022 dengan mengucap syukur kepada Allah, Muliakanlah Allah.

Dr. Binsar A. Hutabarat

Anti Kristus Jaman Now

  Anti Kristus Jaman Now: PGI, PGLII, PGPI, Aras Nasional Gereja Perlu Waspada!   Gereja pada awalnya adalah sebuah komunitas misioner...