Pocast Rukun Beragama

Video

Monday, February 26, 2024

Satu Tuhan Banyak Agama

 Satu Tuhan Banyak Agama





Keyakinan terhadap adanya Tuhan Pencipta Langit, Bumi dan segala isinya ada pada semua agama, itulah sebabnya, ketika sila ketuhanan yang maha esa di tetapkan sebagai sila pertama dalam Pancasila, tak ada agama-agama atau kepercayaan di Indonesia yang menolaknya.

 Masyarakat Indonesia percaya adanya Tuhan yang esa dalam berbagai bentuk interpretasi. Agama-agama suku yang beragam di Indonesia dapat menerimanya.

Klaim agama-agama tentang Tuhan yang benar yang transenden serta jalan keselamatan yang ditawarkannya, merupakan interpretasi individu atau kelompok agama tertentu, dan negara tidak campur tangan menentukan agama yang benar dan tidak, karena negara tidak berteologi. 

Interpretasi agama akan Yang Maha Esa itu benar menurut keyakinan individu atau kelompok, tentunya sesuai kaidah penafsiran yang diterima komunitas agama itu. 

Rumusan keyakinan tentang Tuhan itu sah-sah saja untuk diajarkan kepada generasi penerus individu atau kelompok-kelompok agama itu. Apalagi itu dilindungi oleh undang-undang hak asasi manusia.

Demikian juga klaim agama-agama yang mendasarinya pada wahyu, atau keyakinan bahwa Allah yang transenden, yang tak dapat dijangkau dengan akal budi itu telah mewahyukan dirinya untuk dikenal oleh manusia yang tidak dapat menghampiri Tuhan, benar dalam keunikan agama-agama.

Interpretasi agama-agama Wahyu yang mendasari rumusan doktrin agama berdasarkan kitab-kitab suci yang diwahyukan itu benar dan unik. 

Dikatakan benar karena memang interpretasi itu memenuhi kaidah penafsiran pada kelomok agama tertentu. Dikatakan unik, karena interpretasi itu hanya berlaku untuk keyakinan agama tertentu yang berada dalam kelompok tertentu.

Kita tentu paham bahwa  dalam satu agama-agama  wahyu bisa terdiri dari banyak kelompok yang berbeda yang biasa disebut sekte atau aliran-aliran tertentu. Karena itu kita bisa menyimpulkan, bahwa dalam Pancasila kita mengakui adanya Satu Tuhan dalam interpretasi banyak agama dan aliran agama-agama. 


Satu Agama Kristen dan Keragaman Denominasi

Keragaman interpretasi terhadap Tuhan yang satu yang telah mewahyukan diri-Nya adalah realitas dalam agama Kristen. Kristen Protestan, Katolik merupakan dua aliran besar dalam kekristenan.

Dirjen Bimas Kristen mendaftarkan ada 13 aras nasional dalam agama Kristen. Berarti setidaknya ada tiga belas kelompok aliran dalam satu agama Kristen. itu pun di luar Katolik yang memiliki Direktur Jenderal tersendiri dalam Kementerian Agama RI.

Sejarah pertarungan antar kelompok atau aliran dalam agama Kristen menyisakan pertanyaan besar, mengapa kelompok -kelompok itu tega menghabisi sesamannya, yang juga sesama ciptaan Tuhan. 

Bisa jadi itu mungkin terjadi karena klaim absolut interpretasi kelompok-kelompok. Pengakuan iman dalam Kristen yang diperlukan untuk menyatukan umat Kristen, telah menjadi instrumen untuk melegalkan deskriminasi dan penganiayaan terhadap sesamanya. Dengan alasan memurnikan agama dari para penyesat, deskriminasi dan kekerasan terhadap yang berbeda dilegalkan.

Parahnya lagi, aliran-aliran dan kekristenan itu kemudian menggunakan tangan negara untuk menjaga eksistensi kelompok mereka, bahkan lebih jauh lagi  ada yang berusaha menguasai negara untuk mendapatkan hak khusus dalam negara agar eksistensi aliran itu terjamin.

Menurut saya,sudah waktunya kelompok, aliran, atau denominasi Kristen menyadari bahwa pengakuan iman bukan instrumen untuk menegasikan yang lain, apalagi untuk melakukan kekerasan pada yang berbeda. Pengakuan iman sepatutnya menjadi instrument untuk menyatukan umat Kristen.

Persatuan umat Kristen itu penting untuk menjadi dasar persatuan dan perdamaian dunia. Kekristenan bertanggungkawab untuk mengusahakan kehidupan yang adil, damai dan sejahtera.

 Selanjutnya klaim interpretasi yang paling benar, absolut, atau paling mendekati kebenaran tak perlu dipaksakan. Bukankah klaim kita atas interpretasi terhadap Alkitab, yang kemudiaan dirumuskan menjadi doktrin atau kemudian di dogmakan hanya benar sebatas argumentasi atau data yang kita miliki? Pada sisi lain tak ada individua atau kelompok yang tahu akan segala sessuatu.

Pengakuan Satu Tuhan banyak Agama bukan usaha merelatifkan segala sesuatu, tetapi karena kita tentu setujua yang absolut hanyalah Tuhan, maka semua manusia tidak boleh mengklaim diri memiliki pengetahuan yang absolut tentang Tuhan. 

Interpretasi manusia tentang Tuhan terbatas, dan interpretasi itu benar sebatas bukti-bukti yang memberikan dukungan terhadap interpretasi itu.

Interpretasi agama memang mempunyai kepastian dalam setiap individu yang menghidupi keyakinan agama itu, mereka memiliki pengalaman yang nyata tentang pengalaman dengan Tuhan, mulai dari hidup yang diperbaharui, ,mendengar suara Tuhan, mengalami kesembuhan dari sakit penyaki dll. Tapi meski keyakinan itu memiliki kepastian karena menjadi pengalaman subyektif, atau pengalaman individu, itu tidak dapatdigeneralisasikan.

Perlu Buku, Klik Disini!


http://www.binsarinstitute.id/2023/02/satu-tuhan-banyak-agama.html
 https://linktr.ee/BinsarAntoniHutabarat
www.binsarinstitute.id
www.binsarinstitute.com
www.siarbatavianews.com
https://institute.siarbatavianews.com
https://www.facebook.com/binsarinstitut

 

https://www.binsarinstitute.id/2023/02/satu-tuhan-banyak-agama.html 


Beragama itu memuliakan sang pencipta dan sesama




http://dlvr.it/T3FTtP

Friday, February 23, 2024

Tuhan akan memberikan balasan atas segala sesuatu yang kita kerjakan




http://dlvr.it/T37lHs

Dedikasi sang penulis




 Menulis adalah mempublikasikan apa yang kita tahu, kuasai dan perlu berguna untuk banyak orang, masyarakat, negara. Publikasi tulisan mestinya dilandasi semangat untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Itulah sebabnya menulis adalah mencipta.


Dedikasi sang penulis

Sebagai seorang cendikiawan yang kerap mengajar, meneliti dan selanjutnya menerapkan ilmu itu bagi kesejahteraan masyarakat, menulis merupakan sebuah dedikasi. 

Menulis bukan sekadar mendapatkan angka kredit untuk kepangkatan seorang dosen, atau mendapat kelulusan bagi mahasiswa. Menulis pada konteks itu merupakan bakti seorang cendikiawan.

Menulis itu mencipta

Menulis menjadi tak banyak gunanya ketika yang dituliskan adalah karya orang lain, biasa disebut plagiasi, ini tentu tak ada yang baru.

 Tapi untuk memenuhi hasrat mendapatkan jabatan guru besar misalnya, atau kepangkatan yang berada dibawahnya, tak sedikit yang rela membayar, dan menghadirkan sebuah tulisan yang tak ada kebaruannya.

Parahnya lagi pengelola jurnal rela melacurkan diri untuk meraup keuntungan, dan tak peduli apakah kontribusi kecendikiawanan dari jurnal ilmiah yang dikelola, biasa disebut jurnal predator.


Penghargaan kepada penulis.

Jika menulis adalah mencipta, menghadirkan sebuah karya baru, maka perlu ada pengakuan hak cipta. Jika kita menulis blog, dan tulisan kita itu diikuti oleh iklan, mestinya penulis bukan hanya mendapatkan honor dari iklan, tetapi pemuat blog dalam hal ini google misalnya  harus membayar kepada penulis. 

Apa bedanya menulis yang mencipta dengan seorang penyanyi yang mencipta lagu? pencipta lagu menuliskan karangannya dan kemudian menjadikan lagu yang dinikmati banyak orang. Penulis mempublikasikan pengetahuannya untuk mencerahkan pemikiran dan kehidupan banyak orang.

Menurut saya, pemerintah Indonesia perlu menghadirkan kebijakan publik yang adil dan memberikan keadilan untuk semua, termasuk dalam hal ini keadilan untuk  penulis yang adalah pencipta. Publikasi  pengetahuan penulis perlu dihargai sebagaimana juga publikasi lainnya.


Bagaimana menurut anda, silahkan memberi komentar yang membangun.

https://www.binsarinstitute.id/2024/02/dedikasi-sang-penulis.html

Monday, February 19, 2024

Does your salad contain this vegetable?

 



Berat badan masih menjadi persoalan bagi banyak orang pada masa kini, itu terjadi bukan hanya pada negara-negara maju, tapi juga negara-negara yang sedang berkembang. Banyak cara dilakukan untuk mengurangi berat badan, tapi resiko lain sering kali muncul tanpa dapat diperhitungkan sebelumnya. Ingin mencari alternatif menurunkan berat badan yang aman?  

CLICK HERE


Does your salad contain this vegetable?

New research out of the University of Verona, Italy found an ingredient called lectin found inside this so-called "healthy" vegetable will poke holes in your gut, the lining of your intestine...

meaning it cannot absorb nutrients, increasing inflammation and slowing your metabolism, making you fatter and sicker.

Researchers found lectin is so dangerous its now referred to as a "anti-nutrient"...

And it's found in this everyday vegetable.

Yes it sounds crazy.

I thought that too, but then I saw this alarming video.

So what is this evil vegetable?

>>> Click Here To Discover The One Vegetable You Should NEVER Eat (Makes You Fat And Sick)

CLICK HERE


Feel like your diet is just you losing and gaining the same 5 lbs over and over?

Feel like you eat healthy and exercise all day, but never make any progress?

Then check this...

A groundbreaking study published in Nature Medicine has revealed a bizarre fat dissolving loophole that has nothing to do with dieting or exercise.

They discovered by simply eating this one "ugly" plant, hidden for centuries in Vietnam, you will trigger a unique fat-melting chain reaction that liquifies fat cells as you sleep.

Studies show this plant is 335% more powerful than exercise...

and 408% more powerful at burning butt, arm and neck fat than any diet...

See it now:

>>>  One Ugly Plant Liquifies Fat Cells Into Nothing

Right now, THOUSANDS of people all over America swear by this ugly looking fat dissolving plant. In fact, It's already helped over 200,000 men and women.

Francine was able to break past her plateau to drop 34 lbs and her waist is smaller than ever...

Debra dropped 47 lbs...

And once I saw the fat dissolve away for me too, I had to share it with you...

Just watch this surprising video and discover this simple ugly plant method yourself to start burning calories even when you're sleeping.

To your health,
[SIGNATURE]

PS. In the video, you'll also discover 2 of the biggest weight loss mistakes - done by millions each day - that are supposed to make you thinner, but instead slow metabolism, increase cravings and clog arteries every time you do them. To find out, check out this controversial video now, before it gets banned.


Feel like your diet is just you losing and gaining the same 5 lbs over and over?

Feel like you eat healthy and exercise all day, but never make any progress?

Then check this...

A groundbreaking study published in Nature Medicine has revealed a bizarre fat dissolving loophole that has nothing to do with dieting or exercise.

They discovered by simply eating this one "ugly" plant, hidden for centuries in Vietnam, you will trigger a unique fat-melting chain reaction that liquifies fat cells as you sleep.

Studies show this plant is 335% more powerful than exercise...

and 408% more powerful at burning butt, arm and neck fat than any diet...

See it now:

>>>  One Ugly Plant Liquifies Fat Cells Into Nothing

Right now, THOUSANDS of people all over America swear by this ugly looking fat dissolving plant. In fact, It's already helped over 200,000 men and women.

Francine was able to break past her plateau to drop 34 lbs and her waist is smaller than ever...

Debra dropped 47 lbs...

And once I saw the fat dissolve away for me too, I had to share it with you...

Just watch this surprising video and discover this simple ugly plant method yourself to start burning calories even when you're sleeping.

To your health,
[SIGNATURE]

PS. In the video, you'll also discover 2 of the biggest weight loss mistakes - done by millions each day - that are supposed to make you thinner, but instead slow metabolism, increase cravings and clog arteries every time you do them. To find out, check out this controversial video now, before it gets banned.


https://www.binsarinstitute.id/2024/02/does-your-salad-contain-this-vegetable.html

Saturday, February 17, 2024

Menyusun Struktur Argumen Karya ilmiah

 




 Menyusun Struktur Argumen Karya ilmiah

Kemampuan untuk menyusun argumen karya ilmiah yang baik tidak datang dengan sendirinya, tapi memerlukan latihan yang serius. Langkah awal adalah memiliki pengetahuan stuktur argumen ilmiahm dan selanjutnya melatih diri menyusun argumen karya ilmiah dengan baik dan benar. 

A.     Pengertian Argumen

Argumentasi merupakan inti dari bagian terbanyak penulisan ilmiah. Secara Ringkas, dalam sebuah tulisan ilmiah penulis menyampaikan pendapatnya tentang suatu gejala, konsep atau teori tentunya dengan harapan bahwa ia dapat meyakinkan pembacanya akan kebenaran pendapatnya. Oleh karena itu,  seseorang penulis harus benar-benar memahami apa yang dimaksud dengan sebuah argument. Ia perlu tahu jenis-jenis pernyataan yang diajukan dengan cara merangkaikan semuanya dengan benar.[1] 

B.      Unsur-unsur Argumen

Sebuah Argumen dapat disampaikan dalam beberapa kalimat, beberapa alinea atau sebuah tulisan sepanjang satu buku. Berapapun panjangnya sebuah argument, juta dapat mengkajinya dengan memperhatikan unsur-unsur pembentuknya. Ada berbagai cara yang dipergunakan untuk membedah sebuah argument, yang semuanya merupkan modifikasi dari logika formal. Berikut ini akan dibacakan tentang beberapa cara sebuah argument terstruktur.

LogikaFormal

Argument dalam logika formal memiliki paling sedikit tiga buah pernyataa. Pernyataan pertama adalah premis mayor, yaitu sebuah pernyatan umum tentang hubungan antara dua hal: A dan B. Pernyataan kedua adalah Premis Minor, yaitu pernyataan yang lebih spesifik tentang sebuah hal baru (C), yang dihubungkan pada hal A. Pernyataan ketiga adalah kesimpulan yang engaitkan B dengan C (Remage dan Bean 199:98).

Contoh :

                Premis Mayor : Setiap manusia (A) akan mati (B).

                Premis Minor : Sokrates (C) adalah manusia (A).

                Kesimpulan     : Sokrates (C) akan mati (B).

 

Rumusan seperti ini disebut silogisme, dan dilihat dari susunan pernyataannya dan  jenis hubungan antara hal-hal yang terkandung dalam setiap pernyataan, ada berbagai bentuk silogisme yang mungkin dirumuskan[2].

C.      Keterbatasan Logika Formal

Keterbasan dari logika formal adalah bahwa perhatian kita tertuju pada struktur argument saja dan tidak pada isi atau kebenaran dari pernyataan-pernyataannya.[3]

D.     Struktur Argumen dari Toulmin

Stephen Toulmin mengajukan cara lain untuk melihat sebuah argument, yng memperhatikan struktur argument maupun isi dari pernyatan-pernyataanya.[4] Ia berpendapat bahwa sebuah argument harus terdiri dari enam unsur yaitu ;

Grounds : segala data atau informasi yang kita miliki dan dapat dijadikan dasar untuk membuat sebuah pernyataan.

Claim    : kesimpulan atau pernyataan yang ingin kita ajukan, yang didasarkan atasgrounds.

Warrant :  pernyataan yang menghubungkan sebuah claim dengan grounds yang ada.

Backing : bukti-bukti untuk mendukung warrant.

Qualifier : pernyataan yang menunjukan besarnya kemungkinan claim.

Condition for rebuttal (kondisi penyangkalan) : pernyataan tentang pengecualian-pengecualian terhadap claim.

 

Skema Toulmin lebih tepat bagi penulis karena tujuan penulisan ilmiah pada umumnya adalah untuk meyakinkan pembaca tentang kebenaran pernyataan-pernyataan penulis. Penulis dapat membayangkan seorang pembaca yang siap mempertanyyakan tiap-tiap pernyataan yang dibuat penulis.

 

E.      Kesalahan-kesalaha dalam Argumen

Banyak argument yang memiliki kelemahan karena mengandung kesalahan-kesalahan yang bersifat informal. Ini adalah kesalahan-kesalahan yang tidak terkait pada struktur logis sebuah argument yang dapat jelas terlihat salah atau benar tetapi pada hal-hal yang hanya dapat dikira-kira. Apabila kita berbicara tentang kesalahan informal, seringkali kita temukan bahwa penilaian orang dapat berbeda-beda. Serrangkaian kalimat yang dianggap tidak tepat oleh satu orang mungkin saja dianggap benar oleh orang lain. Berikut adalah uraian dari beberapa kesalahan yang sering dilakukan seorang penulis ;

·         Supporting Idea : Pengulangan dari controlling idea dengan pilihan kata yang berbeda

·         False dilemma : apabila penulis menyederhanakan sebuah argument sehingga seolah-olah hanya ada dua kemungkinan dalam masalah yang dibahasnya.

·         Post hoc, ego propter hoc : kesalahan yang terjadi ketika seseorang menganggap urutan kejadian sebagai hubungan sebab-akibat.

·         Kesimpulan yang terlalu luas berdasarkan data yang sedikit

·         Kesalahan dalam penggunaan analogy

·         Mengacu pada otoritas yang salah

·         Mengacu pada pribadi lawan dan bukan pada argumennya

·         Terlalu menyederhanakan pendapat-pendapat yang berlawanan dengan pendapat sendiri

·         Menyajikan bukti yang tidak dapat dikaji langsung oleh pembaca

·         Mengacu pada premis-premis irrasional

·         Menganggap hal-hal yang sudah dikenal sebagai hal yang lebih baik daripada yang belum dikenal


Dr. Binsar Antoni Hutabarat

http://www.binsarinstitute.id/2022/11/menyusun-struktur-argumen-karya-ilmiah.html

Friday, February 9, 2024

Pemilu dan Jargon Politik Dinasti

 Pemilihan umum merupakan cara damai bagi berlangsungnya perubahan kepemimpinan untuk menghadirkan kesejahteraan rakyat yang lebih baik. Harapan untuk menghadirkan kehidupan yang lebih baik itu dirayakan dalam acara  yang biasa disebut pesta demokrasi.

 





Sejatinya, pemilu perlu berlangsung secara damai, dan yang ditampilkan adalah program-program unggul, yang memberikan harapan perubahan bagi semua rakyat. Siapapun pasangan yang menang dalam pemilu, mereka adalah pemimpin terbaik bangsa Indonesia, setidaknya itulah yang dibuktikan di kotak suara.

Jargon politik dinasti

Menjelang pendaftaran calon Presiden dan wakil Presiden terjadi kontroversi yang membelah masyarakat Indonesia. Setidaknya keputusan Mahkamah Konstitusi dianggap menjadi alarm matinya demokrasi di Indonesia, meski indikatornya masih sangat abstrak, apalagi suara publik yang terdengar keras itu berasal dari mereka yang dulunya pendukung Jokowi. 

Mereka yang bersuara lantang itu dan membentuk opini publik seakan menjadi suara mayoritas rakyat Indonesia. Secara khusus pada propaganda jargon dinasti politik yang akrab dengan pemerintahan orde baru. 

Pada awal pemerintahan Jokowi lima tahun kedua, mereka yang kini menyasar Jokowi juga berteriak keras tidak akan berjuang dijalan-jalan atau demonstrasi mengawal kebijakan pemerintah, tetapi berjuang dari dalam untuk menghadirkaan kebijakan unggul yang menghadirkan kesejahteraan msyarakat dalam pemerintahan Jokowi.

Kita tentu bertanya, mengapa konflik antara PDIP dan Jokowi itu bergerak liar, dan menyasar siapa saja yang dekat dengan Jokowi. Korban pertama adalah Anwar Usman, salah seorang yang memiliki hubungan dekat dengan Jokowi. 

Melalui keputusan MKMK, Anwar Usman memang tidak diberhentikan sebagai anggota MK, tetapi vonis yang diberikan menurut saya jauh lebih berat dibandingkan diberhentikan. 

Jika diberhentikan Anwar Usman dapat membentuk majelis banding, tetapi dengan hanya diberhentikan sebagai ketua MK, dan tidak sebagai anggota MK, Anwar Usman perlu melewati jalan berliku untuk melakukan pembelaan diri.

Sebenarnya sudah banyak surat-surat kekecewaan yang ditujukan kepada Jokowi dengan pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil  Presiden Prabowo. Apalagi survey-survey pemilu menunjukkan peluang Prabowo Gibran berada di atas kedua pasangan. Mungkin karena itu pesaing Prabowo Gibran menjadi kalap. 

Pencalonan Gibran sebagai wakil Presiden Prabowo mengakibatkan ikatan Prabowo dan Megawati yang pernah menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden pun retak.

Opini publik penghakiman terhadap politik dinasti Jokowi yang menyasar Hakim MK  dimotori oleh Tempo, setidaknya ulasan media itu terkait kebocoran rapat-rapat di MK menjadi bukti pengambilan keputusan MKMK. 

Bola salju kekecewaan terhadap Jokowi membesar dengan surat-surat terbuka para aktifis yang menentang pencalonan Gibran dengan tuduhan memainkan konstitusi, meski tak ada bukti pelanggaran konstisui, karena MKMK hanya mengadili pelanggaran etik.

Kekecewaan-kekecewaan yang disuarakan pada ruang-ruang publik itu secara khusus media publik, kemudian membentuk opini publik yang menjatuhkan vonis pada Anwar Usman, dan selanjutnya menyandra keputusan MKMK.

Setidaknya ada indikasi, publik dipuaskan dengan keputusan MKMK, meski kita tentu bertanya, kemana suara publik pendukung Jokowi, dan kemana suara-suara partai pendukung Prabowo dan Gibran? 

Tampaknya kita akan bertemu dengan drama baru yang akan mengagetkan publik, apalagi Jokowi sudah memngingatkan drama politik yang terjadi sekitar pemilu 2024.

Prabowo yang sudah nyaman duduk dalam pemerintahan Jokowi tiba-tiba menjadi sasaran tembak kelompok yang berseberangan dengaan Jokowi, apalagi yang menjadi pasangannya adalah Gibran. 

Masa lalu Prabowo di usik kembali, apalagi partai pendukung Prabowo diantaranya adalah Golkar. Kekuatiran timbulnya pemerintahan gaya orde baru berhembus keras.

Menariknya, Jokowi menjadi sasaran tembak tunggal. Media dalam negeri dan luar negeri mengarahkan beritanya pada jargon itu. Kita tentu heran, bagaimana mungkin demokrasi mengalami kematian, sedang yang berkuasa terus menerus menjadi sasaran tembak, dan seakan tidak merespon, apalagi menggunakan kekuatan aparat pemerintah.


Jargon pemimpin karbitan.

Sentimen terhadap Jokowi memuncak dengan hadirnya Kaesang sebagai ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Pemilu lima tahun lalu PSI yang dimotori anak-anak muda itu menggetarkan partai nasionalis seperti PDIP. Bukan rahasia banyak pemilih PDIP yang terpikat dengan PSI. 

Meski belum mampu menembus Senayan, perolehan PSI sebagai partai baru pada pemilu lima tahun yang lalu sangat siginifikan, bahkan mampu melewati partai-partai lama seperti Hanura dan Partai Bulan Bintang misalnya. 

Wajar saja kehadiran Kaesang menggetarkan partai yang sedang bersebrangan dengan Jokowi. Padahal, PSI seperti mendapatkan energi baru untuk tampil di senayan pada pemilu 2024. Tetapi, tentu saja kompetitor PSI tidak tinggal diam, pemimpin karbitan pun menjadi jargon untuk membelenggu pergerakan PSI.

Baru-baru ini saya mendapat kabar terkait pencopotan spanduk partai yang bersebrangan dengan PSI yang dilakukan satpol PP, dan berita-berita tentang sikap represi pemerintah, tapi ketika saya amati data yang disampaikan lebih berisi asumsi-asumsi tanpa data memadai, kecurigaan atau entah ketakutan apa yang tiba-tiba muncul di kepala mereka dan langsung saja menafsirkan realitas yang mereka jumpai. Akibatnya bukan berita damai, kesejukan yang disuguhkan di media-media social atau media-media public, sebaliknya kontroversi yang hadir dalam debat kusir yang tak bermuara pada jalan keluar untuk menghadirkan Indonesia yang lebih baik.

Drama politik apalagi yang akan tampil berikutnya? 

Kita tentu berharap pemilu damai menjadi tujuan bersama partai-partai politik dan juga ketiga pasangan calon presiden. Kiranya pesta demokrasi 2024 menghantarkan negeri ini pada perubahan yang lebih baik. Kemenangan bagi seluruh rakyat Indonesia, siapapun pemenangnya.


https://www.binsarinstitute.id/2023/11/pemilu-dan-jargon-politik-dinasti.html

Wednesday, February 7, 2024

Soal Perjokian Guru Besar

 Penelusuran Kompas terkait perjokian di pendidikan tinggi untuk mendapatkan Guru Besar tentu sangat memprihatinkan. Pertanyaannya kemudian, apa yang harus dilakukan untuk memutus rantai perjokian Guru Besar yang memang sangat merugikan masyarakat, bangsa dan negara.




Jabatan guru besar sesungguhnya penghargaan pemerintah terhadap kontribusi kecendikiawanan seorang Guru Besar. Karya-karya Guru Besar sejatinya memiliki dampak bagi peningkatan kesejahteraan rakyat yang menjadi tugas pemerintah, itu sebabnya pemerintah berterima kasih terhadap sang Guru Besar itu dan memberikan jabatan dan honor atas jabatan Guru Besar yang telah membantu tugas pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Karena Guru Besar memiliki kontribusi penting bagi kesejahteraan rakyat Indonesia, pembangunan masyarakat Idonesia yang adil dan sejahtera, maka pelaksana kebijakan yang menjalankan mekanisme yang ditetapkan untuk menjadi Guru Besar mestinya tidak merepotkan calon Guru Besar, apalagi ada kabar bahwa untuk menjadi Guru Besar Dosen mesti mengeluarkan biaya mahal. Belum lagi untuk pengukuhan Guru Besar yang biasanya diadakan di Perguruan Tinggi, calon Guru Besar harus mengeluarkan biaya tidak sedikit. Persoalan yang ada daalam proses menjadi Guru Besar bukan hanya masalah perjokian, tapi juga masalah birokrasi yang korup.



Terkait dengan perjokian, menurut saya masalahnya adalah minimnya kelompok riset pada perguruan tinggi. Banyak karya-karya ilmiah sekadar hadir pada Jurnal bereputasi bukan karya yang dihasilkan dari penelitian yang mendalam. Publikasi karya ilmiah di jurnal jurnal internasional dan juga jurnal-jurnal nasional jika kita mengamati minim dengan temuan-temuan baru, karenamemang karya-karya itu hasil pengembangan tulisan-tulisan terdahulum, bukan pengembangan hasil riset terdahulu. Padahal Jurnal ilmiah mestinya adalah hasil penelitian, meski Jurnal ilmiah berbeda dengan laporan penelitian seperti Skripsi, Tesis, dan Disertasi.

Perguruan tinggi di Indonesia perlu menetapkan Road Map Penelitian, mengintegrasikan Penelitian dengan Pengabdian Masyarakat dan Pendidikan, pengajaran. Tapi, bagaimana itu bisa terjadi bila kelompok-kelompok riset yang merupakan pengembangan keilmuan itu tidak ada atau tidak aktif melaksanakan Penelitian? 

Herannya meski tanpa kelompok-kelompok riset artikel yang terbit di Jurnai internasional terus saja bertambah dan tentu saja kita tidak heran jika meningkatnya artikel di Jurnal Internasional dan Jurnal  nasional terindeks Sinta itu tanpa kontribus berarti bagi pengembangan keilmuan, apalagi bagi kesejahteran masyarakat Indonesia.

Merindukan Perjamuan Kudus

 Merindukan Perjamuan Kudus



Sejak Covid melanda Indonesia dan dunia, Maret 2020 kami memasuki ibadah online. Jemaat yang ditahbiskan berdiri pada Februari 2020 harus berhenti menyelenggarakan ibadah onsite. Ibadah online dengan segala hambatannya dapat dijalani dengan baik. Hanya saja selama masa itu kami tidak pernah menyelenggarakan perjamuan Kudus.

Tahun ini 2022, jemaat mulai megadakan ibadah onsite, masih dengan berbagai hambatan yang tidak biasa kami alami sebelumnya. Syukur jemaat yang baru didirikan dan masih terbilang kecil ini memiliki kedekatan, tidak seperti jemaat yang besar dan tidak saling mengenal.




Minggu 30 Oktober 2022 itulah  ibadah Perjamuan Kudus pertama yang diselenggatakan. diawali khotbah tentang makna Perjamuan Kudus dan bagaimana seharusnya  jemaat menerima Prjamuan Kudus, jemaat dapat menikmati Perjamuan Kudus dengan pemahaman yang benar.

Setelah Ibadah Perjamuan Kudus, jemaat menggelar perjamuan kasih. kebersamaan dan keceriaan jemaat tampak terasa dalam sikap saling melayani. Kiranya Tuhan memelihara JemaatNya.


https://www.binsarinstitute.id/2022/10/merindukan-perjamuan-kudus.html

Monday, February 5, 2024

Mau Belajar menggunakan Chat GPT?



Chat GPT jadi perbincangan hangat pasa saat ini, Mereka yang pusing menyusun makalah, paper dapat menggunakan chat GPT dengn mudah. Chat GPT menjadi tersohor dalam dunia bisnis. mau belajar menggunakannya dari dasar hingga ahli, silahkan klik link dibawah ini.



Mastering ChatGPT: From Beginner to Advanced

Take your ChatGPT skills to the next level with our comprehensive video course




















 

Saturday, February 3, 2024

Panggung Sandiwara Pilpres 2024

 Panggung Sandiwara Pilpres 2024






Drama politik yang terjadi menjelang pilpres 2024 ini sesuai dengan isi sair lagu “Panggung Sandiwara” yang dinyanyikan Ahmad Albar, vokalis band “God Bless”yang pernah tersohor, “Dunia ini panggung sandiwara, ceritanya mudah berubah…”

Popularitas Jokowi tiba-tiba menukik tajam, para pendukung yang dulu berjanji berjuang bersama Jokowi untuk menghadirkan pemerintahan yang berpihak kepada rakyat tiba-tiba menjadi lawan Jokowi. 

Dengan alasan ketakutan kembalinya kekuatan orde baru yang absolutis melalui dinasti Jokowi yang kini menjadi berita utama diberbagai media, baik dalam negeri maupun luar negeri, secara khusus ketika keputusan MK, dan keputusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK), suara kekecewaan, marah, benci memenuhi ruang publik.

Cinta dan Benci

Cinta dan Benci menjadi pesan drama yang kita tidak tahu siapa sutradarnya. Serangan terhadap Jokowi tiba-tiba saja muncul secara berantai, rupanya cinta berlebihan terhadap Jokowi berbalik meluap menjadi kebencian. Ungkapan kemarahan, kekecewaan menggantikan pujian selangit yang pernah dikumandangkan untuk Jokowi.

Hubungan PDIP dan Jokowi yang mulai retak  membuat serangan terhadap Jokowi kian bertubi-tubi. Apalagi Tim pemenangan partai melibatkan para presenter kondang yang terbiasa menggelar press release untuk memengaruhi massa, membentuk opini publik. Disana juga ada figur yang pernah mendapat julukan "peternak LSM", yang memberikan bantuan dana dalam dan luar negeri untuk mereka yang menyebut diri pejuang demokrasi. 

Kita tentu berharap kerja keras mereka bukan hanya untuk tampil untuk mendapatkan peluang menikmati kue kekuasaan dari capres yang mereka dukung.

Youtuber-youtuber kondang pencinta Jokowi, kini banyak yang beralih menjadi pembenci Jokowi, dengan Jargon politik dinasti, maka seluruh keluarga dan kerabat dekat Jokowi menjadi sasaran tembak. 

Apakah dengan alasan mereka mewakili suara publik, suara mayoritas mereka bisa berbuat semaunya? Jangan terjebak cinta buta, dan kemarahan buta, tataplah Indonesia dengan ratusan juta orang di dalamnya, kita berharap tujuan bersama Indonesia menjadi tujuan utama, bukannya sekadar menghabisi mereka yang dibenci, apalagi mereka juga pernah dicinta.

Tidak tanggung-tanggung  beberapa tokoh yang menyebut diri tokoh nasional berkumpul menyampaikan kekuatirannya baru-baru ini di Rembang, Peristiwa seperti ini jamak terjadi sebelum pernyataan dukungan para aktifis dan tokoh-tokoh nasional itu terhadap pemerintahan Jokowi.

Kita tentu prihatin dengan kata-kata kasar yang diutarakan kepada orang nomor satu di Indonesia, ada banyak sindiran dan kata-kata kotor yang tak patut diutarakan kepada orang nomor satu di negeri ini. 

Kita berharap mereka yang kecewa, marah terhadap pemerintahan saat ini juga bertindak sesuai aturan yang berlaku. Jangan kalap mengungkapkan kekuatiran, kemarahan dan kekecewaan, utarakanlah dengan bijak dengan tujuan untuk kebaikan Indonesia.

Pada satu sisi saya berbesar hati, karena banyaknya orang yang sadar perlunya mengawal pemerintahan Jokowi agar pemerintahan Jokowi dapat berakhir sesuai mandat rakyat. 

Masyarakat perlu mengawal pemerintahan Jokowi agar pemerintah yang memiliki pedang itu menggunakan pedangnya untuk menegakkan keadilan, yang bermuara pada kesejahteraan rakyat Indonesia.

Rakyat perlu menjaga agar pemerintahan saat ini berhat-hati menjalankan amanat rakyat. Namun, pengungkapan kemarahan, kekecewaan, kebencian jangan menjadi lebih utama dibanding tugas mengawal agar demokrasi di Indonesia tidak terkubur dan menjelma menjadi politik dinasti, meskipun politik dinasti itu tidak pernah ada, karena pemilu ditentukan di kotak suara.

Drama politik yang terjadi saat ini tidak boleh dilihat hanya dari satu sisi saja, boleh saja individu atau kelompok memandang bahwa drama politik saat ini tidak lagi menghadirkan nurani, meski nurani yang dimaksud tentu saja perlu diinterpretasikan secara hati-hati, karena suara nurani itu sendiri sangat subyektif, dan dipengaruhi banyak kepentingan serta ikatan-ikatan politik. 

Secara legal formal pencalonan Presiden dan wakil Presiden sudah memenuhi persyaratan KPU, dan mestinya secara legal formal tiga pasangan capres itu telah memenuhi ketentuan yang berlaku di KPU. Boleh-boleh saja ada kelompok yang ingin menuntut Jokowi, Anwar Usman dan KPU, tentunya perlu melewati jalur hukum yang berlaku. Vonis-vonis yang dilontarkan di publik perlu mengacu kepada ketetapan pengadilan.

Politik pemenangan pilpres itu banyak variabelnya, jangan cepat-cepat mengutarakan bahwa negara ini sedang menuju kehancuran, demikian juga jangan cepat-cepat mengatakan demokrasi telah mati di negeri ini. 

Bukankah suara-suara yang secara tidak sopan menyerang orang nomor satu dinegeri ini secara bersamaan juga menyakiti hati seluruh rakyat Indonesia?

Boleh-boleh saja melontarkan tuduhan Jokowi membangun politik dinasti, tetapi tidak perlu menyatakan bahwa tuduhan itu mutlak benar. Jangan lupa masih banyak orang dinegri ini yang mendukung Jokowi, dan mereka juga Indonesia.

Kebakaran Hutan California

  https://youtube.com/shorts/qxdaZxgWd6Y?si=czD2F2ba5owlKDBn Awalnya saya tak bisa memahami bagaimana kebakaran Hutan kemud...