Pocast Rukun Beragama

Video

Monday, December 16, 2024

Apologetika untuk kemuliaan Tuhan

 

Apologetika untuk kemuliaan Tuhan, Katolik VS Protestan Perlu Tahu

 

Apologet-apologet Protestan Tentu akan mengatakan bahwa  penjelasan mereka tentang doktrin yang digugat oleh lawan mereka adalah untuk kemuliaan Tuhan. Pertanyaannya, kemudian mengapa Pertarungan apolet Protestan itu tidak jarang saling menghakimi dan menhina para lawannya?

Benarkah bahwa usaha apologet Protestan dan Katolik itu untuk kemuliaan Tuhan?

1. Jika apologet-apologet itu memberitakan kebenaran doktrin itu untuk kemuliaan Tuhan, tentu mereka akan menggunakan cara-cara yang memuliakan Tuhan. Jika pertarungan apologetika Katolik dan Protestan itu untuk kemuliaan Tuhan, maka kita akan melihat cahaya kemuliaan Tuhan dalam diskusi mereka. Youtube bukan dipenuhi penghakiman untuk saling menjatuhkan satu sama lain, karena yang diungkapkan mereka adalah kemuliaan Tuhan.

2. Apologetika bagi kemuliaan Tuhan tidak akan menggunakan cara-cara yang tidak baik, apalagi sekadar membela diri dari ketidaktahuan untuk menjawab pertanyaan lawan. Segala cara yang tidak memuliakan Tuhan, dan menistakan martabat kemanusian pasti dihindari.

3. Apologet Katolik dan Protestan tentu bukan sedang membela Tuhan, apalagi secara bersamaan kemudian menghina sesamanya, tapi apologet Protestan dan katolik menjawab apa yang mereka Imani dengan mengharapkan pembelaan Tuhan, mengharapkan kemuliaan Tuhan dinyatakan, serta memuliaan sesama manusia.

4.Apologetika Kristen dan Protestab perlu menujukkan kelemahlembutan dan hormat terhadap sesama, bukannya sikap arogan yang menghina sesama. Aploget Katolik dan Protestan perlu menjawab apa yang mereka percaya dan mengapa mereka percaya dengan cara-cara Kasih, untuk Apologet Katolik dan Protestan bersama-sama memuliaka Tuhan, dan makin mengenal Tuhan.

Apabila apologet Katolik dan Prrotestan memiliki tujuan untuk kemuliaan Tuhan, Maka ruang apologet di Youtube ini akan membawa semua penontonnya melihat kemuliaan Tuhan, dan kemudian membangun kehidupan bersama yang lebih baik. Rukun Beragama. 

https://www.binsarinstitute.id/2024/12/apologetika-untuk-kemuliaan-tuhan.html 

Membela Tuhan?

 

Apologet Agama Perlu Membela Tuhan?

 

Berita agama sejatinya meghadirkan damai, kebaikan dan penghargaan terhadap sesama manusia. Tuhan  pencipta manusia tentu bukan hanya menjelaskan diri-Nya untuk dikenal manusia. Tuhan menjelaskan pekerjaan dan kehendak Tuhan agar manusia beragama dapat hidup mentaati Tuhan.

Hidup mentaati Tuhan dengan melakukan hukum-hukum Tuhan yang baik tentu saja secara bersamaan akan membawa umat beragama hidup mengasihi sesama, dan berusaha untuk kesejahteraan sesama manusia.

Tapi pada realitasnya kenapa mereka yang terjebak dalam fanatisme beragama justru menjadi gerakan-gerakan radikalisme. Menurut saya apologet yang memaki agama yang berbeda dengan kata-kata kotor, kutukan sama saja ingin menghapus yang berbeda di ruang public, dan itu bida dikategorikan radikalisme agama medsos.

 

Wajah ganda agama

Agama pada satu sisi dapat menjadi agen pembawa damai, namun pada sisi alin juga menampilkan wajah garang yang tampil dalam koflik agama.

Umat beragma di Indonesia, termasuk umat Kristen perlu mewaspadai fanatisme agama yang dekat dengan radikalisme agama yang kerap menampilkan kekerasan agama.

Radikalisme tidak identik dengan terorisme, namun, upaya preventif agar mereka yang memiliki paham radikal itu  tidak terkooptasi menjadi teroris harus dikerjakan secara bersama.

Dalam terminologi politik, istilah “radikalisme” mengacu pada individu atau gerakan yang memperjuangkan perubahan sosial atau sistem politik secara menyeluruh.

Radikalisasi dalam beragama muncul di tengah panggung politik secara global.  Kekerasan atas nama agama seringkali muncul dari perbedaan dalam memahami kitab suci dan agama itu sendiri. Gerakan-gerekan itu tampaknya hadir dalam dunia medsos, apalagi kepentingan ekonomi memiliki pengaruh yang kuat, dan tentu saja kepentingan politik, yaitu menguasai ruang public medsos.

 

Pelaku tindakan kekerasan atas nama agama merasa paling beriman di muka bumi. Karena menganggap diri sebagai makhluk agung di antara manusia, mereka mengangkat dirinya sebagai orang yang paling dekat dengan Tuhan. Karena itu gemar memaksakan kehendaknya seolah-olah menjadi Tuhan atas semua orang.

 

Kaum radikalisme agama memandang dirinya berhak memonopoli kebenaran, seakan-akan mereka telah menjadi wakil Tuhan yang sah untuk mengatur dunia ini berdasarkan tafsiran monolitik mereka terhadap teks suci.

 

Kelompok Radikalisme agama ini kerap  mengumandangkan  penolakannya untuk memberikan proteksi terhadap  kebebasan beragama yang ditetapkan dalam konstitusi negeri ini.

 

 “sebagian besar orang memang mengakui keberagaman dan perbedaan, namun dengan sikap curiga dan merasa terancam, sehingga tidak terjadi pergaulan yang saling memperkaya.”

 https://www.binsarinstitute.id/2024/12/membela-tuhan.html

Wednesday, October 30, 2024

Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik

 

Pilkada Jakarta: Nasionalis Vs Islam Politik

Pernyataan Suswono, Janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur, dan lebih lanjut dikatakan, ia terinspirasi oleh kisah Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW. Wajar saja menimbulkan kritik bukan hanya dari Intenal Islam, tapi tentunya juga dari pendukung pasangan calon lainnya. Mengapa?

1. Jika melihat dari perspektif Islam politik yang meninginkan nilai-nilai Islam menjadi dasar Indonesia dengan menafsirkan Pancasila dari Perspektif Islam semata, maka timbul pertanyaan, Apakah pernyataan Suswono itu ingin menegaskan bahwa Islam adalah agama tunggal orang Jakarta? Berarti Suswono ingin menggunakan agama untuk memenangkan kontestasi pilkada Jakarta. Dan jika Ini yang dilakukan, Jakarta, Indonesia perlu waspada bahwa usaha penetrasi nilai-nilai yang tidak sesuai dengan Pancasila, secara khusus semangat bhineka tunggal ika masih terus berlanjut, dan kembali digunakan dalam kontestasi pilkada Jakarta.

2. Pertanyaan selanjutnya, mengapa Suswono perlu meminta maaf, padahal yang dipromosikannya adalah Islam sebagai agama orang Jakarta. Kritik yang ditujukan kepada Suswono tentu bukan hanya blunder, penggunaan kata-kata yang salah, tetapi juga mereka yang menkritik, dalam hal ini kaum nasionalis telah mencium adanya usaha politisasi agama yang digunakan Suswono. Maka Suswono perlu minta maaf, karena selain mendapatkan kritik dari internal nya sendiri, dia juga mendapatkan serangan dari lawan politiknya, yang kembali bisa menggunakan kata –kata Suswono itu sebagai  serangan balik.

Masih pekanya hubungan antarumat beragama maupun hubungan internal agama tampaknya masih menyangkut warisan masa lalu. Para politisi kerap menggunakan agama sebagai instrument konflik untuk mencapai tujuan politik, bukan untuk memuliakan Agama.

Masyarkat Indonesia perlu menyadari bahwa terkait agama, kebijakan terkait agama bisa menjadi pasal karet yang menjerat siapapun. Pemahaman agama, dan komitmen untuk hidup benar sesuai agama dan kepercayaan merupakan kunci untuk menghadirkan kehidupan beragama yang rukun, baik hubungan agama-agama dengan pemerintah, hubungan antar umat beragama, maupun hubungan internal agama.

https://www.binsarinstitute.id/2024/10/pilkada-jakarta-nasionalis-vs-islam.html 

Kebakaran Hutan California

  https://youtube.com/shorts/qxdaZxgWd6Y?si=czD2F2ba5owlKDBn Awalnya saya tak bisa memahami bagaimana kebakaran Hutan kemud...