Showing posts with label Teologi Kristen. Show all posts
Showing posts with label Teologi Kristen. Show all posts

Saturday, August 24, 2024

Teladan Pengorbanan Yesus

 


Teladan pengorbanan Yesus perlu menjadi contoh bagi elit di negeri ini yang kerap abai terhadap dampak dari usaha mereka yang utamanya berpusat pada penghancuran masyarakat, bukannya pembangunan kesejahteraan rakyat.


 

Teladan pengorbanan Yesus perlu menjadi dasar dalam tindakan pengorbanan yang kita lakukan terhadap sesama. Pengorbanan yang semata-mata memberikan kebaikan bagi mereka yang menerimanya. 

 

Makna pengorbanan.

Bagaimana kita memaknai pengorbanan akan sangat berdampak pada pengorbanan yang kita lakukan. Kita tentu setuju, bahwa pengorbanan yang benar mesti berdampak positif pada sasaran yang menerima pengorbanan.

 

Pada realitasnya, pengorbanan seseorang juga bisa berdampak negatif bagi mereka yang menerimanya, itu biasanya dimaknai sebagai penyerangan. 

Tapi, karena pengorbanan adalah persoalan relasi, pengorbanan bisa dimaknai secara beragam, bergantung pada relasi yang terjalin. Pada kondisi inilah terjadi keragaman makna.

 

Pengorbanan dan Teror

Bom bunuh diri dalam teror yang kini berulang dengan sasaran baru yaitu Gereja Katedral Makasar dimaknai oleh Majelis Ulama Indonesia sebagai terror yang tidak berperikemanusiaan, dan dianggap bertentangan dengan ajaran agama apapun. 

Tapi, pada realitasnya pelaku bom bunuh diri selalu saja mengatakan bahwa sebelum melakukan tindakan itu, umumnya mereka mengakui, tindakan yang dilakukannya adalah sebuah pengorbanan yang didasarkan pada keyakinan pelaku.

 

Pengorbanan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia juga dimaknai berbeda oleh para penjajah Indonesia, yaitu sebagai pemberontakan atau penyerangan, karena itu memiliki sisi negatif bagi penjajah Belanda.

Bagi masyarakat Indonesia, pengorbanan para pahlawan pejuang kemerdekaan itu dimaknai positif, itulah sebabnya para pahlawan bangsa itu ditempatkan di taman makam pahlawan.  Pengorbanan para pahlawan bangsa itu telah berhasil mengusir penjajah dari bumi Indonesia.

 

Pertanyaanya kemudian, jika memang pengorbanan memiliki makna ganda, mengapa kata “Pengorbanan” menjadi nilai penting dalam kehidupan umat beragama, bermasyarakat dan berbangsa?

 

Nilai sebuah pengorbanan.

Pengorbanan baru bisa dikatakan bernilai jika itu menghasilkan dampak positif, atau semata-mata berdampak positif bagi yang menerimanya.

 Persoalannya adalah, terkedang penerima pengorbanan itu tidak selalu melihat dampak positif itu secara langsung pada saat pengorbanan itu diberikan, bahkan tidak jarang dianggap sebagai penyerangan.  Apalagi pada realitasnya kata pengorbanan bisa jadi “instrumen”untuk menyerang pihak lain.

 

Menurut saya pengorbanan sebagai nilai tidak boleh membahayakan pihak yang menerima pengorbanan, meski pada sementara waktu, atau untuk mereka yang belum dewasa bisa memaknai pengorbanan secara salah sebagai penyerangan pada waktu tertentu.

 

Salah satu contoh sederhana tampak pada pendidikan dalam keluarga, orang tua yang mendidik anak, memberikan disiplin terhadap anak, dan mereka memngakui telah  melakukannya dengan pengorbanan perasaan, pengorbanan waktu, dll. Berbeda dengan kekerasan terhadap anak yang merupakan penyerangan terhadap proteksi perlindungan anak.

 

Itulah sebabnya dalam etika Kristen, bukan hanya cara-cara atau tindakan disiplin yang harus benar, motivasi dalam memberikan disiplin terhadap anak juga harus benar. Namun, jika pengorbanan yang kita lakukan telah dilakukan dengan motivasi dan cara-cara yang benar, maka dampak positif dari pengorbanan itu cepat atau lambat akan terlihat.


 Teladan pengorbanan Yesus

Kematian Kristus di kayu salib adalah salah satu contoh pengorbanan yang berdampak positif. Allah yang penuh kasih tak memiliki niat jahat terhadap manusia. 

Yesus mati dikayu salib untuk membebaskan manusia dari hukuman dosa sesuai dengan rencana Allah Bapa.

 

Pengorbanan yang benar bukan hanya memuliakan yang menerima pengorbanan, tetapi juga mereka yang melakukan pengorbanan yang benar itu akan dinaungi dengan kemuliaan Tuhan. 

Itulah sebabnya, Yesus, manusia yang tidak berdosa, dan telah menanggung dosa manusia, tidak pernah kehilangan kemuliaannya. Bagi umat Kristen Yesus adalah manusia termulia yang pernah ada.

 

Pengorbanan Kristus di kayu salib adalah contoh pengorbanan yang benar, tindakan pengorbanan Yesus tidak berbahaya bagi mereka yang menerima pengorbanan itu. 

Mereka yang tidak menerima pengorbanan Yesus, tidak diserang oleh pengorbanan Yesus, tetapi menjadi sasaran penyerangan Iblis. Karena Yesus mati untuk menghidupkan mereka yang harus mati karena dosa.

 

Kiranya teladan pengorbanan Yesus di kayu salib bisa menjadi dasar bagi pengorbanan kita terhadap keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

 Pengorbanan yang semata-mata hanya menghadirkan kebaikan yang didasarkan  pada motivasi yang benar dan cara-cara yang benar.    

 

Binsar Antoni Hutabarat.

https://www.binsarinstitute.id/2021/04/teladan-pengorbanan-yesus.html


Monday, April 15, 2024

Kontroversi soal Kristen progresif

 Kontroversi soal Kristen progresif


Polemik terkait Kristen progresif ternyata pertikaian masa lampau yang terus berlanjut, repotnya kedua belah pihak saling menuding sesat, mengapa kedua belah pihak menjauhkan dialog?

Saalah satu tulisan yang sangat provokatif berupa serangan terhadap Kristen Progresif adalah kumpulan tulisan yang berjudul, 

PROGRESSIVE CHRISTIANIT CAN LEAD YOU TO HELL
A SPECIAL SELECTION FROM A ministry of the Billy Graham Evangelistic Association

 

Buku itu merupakan serangan terhadap pandangan liberal yang tampil dalam wujud baru dalam Kristen progresif menurut mereka yang bisa kita kelompokan kedalam neo konservative. Jadi jelaslah bertentangan kaum konservativisme, yang didalamnya juga termasuk fundamentalisme agama menyerang mereka yang menolak nilai-nilai lama, yang ingin membawa Alkitab dalam konteks modern kaum liberalisme yang biasa dilabelkan neo ortodoks.

 

Buku lain yang juga mengungkapkan pertentangan lama kaum konservativisme dengan liberalisme yang mewujud dalam Kristen Progresif juga dituliskan dalam buku, 

The TEN COMMANDMENTS OF PROGRESSIVE CHRISTIANITY- MICHAEL J. KRUGER


Kruger identifies 10 characteristics of progressive Christianity – Jesus as role model rather than God to be worshipped; a de-emphasis on people’s brokenness and sin; an emphasis on reconciliation; gracious behavior being more important than right belief; questions being more important than answers; encouraging personal search over group uniformity; needs always being more important than institutions; a desire for peacemaking; caring more about love and less about sex; and the importance of life in this world rather than hope for the afterlife.

He sees a half-truth in each of the ten, but it is that half-truth that tends to become the whole truth as taught and practiced. He stakes a strong claim early in the introduction. Quoting theologian and scholar J. Gresham Machen (1881-1937) in his classic Christianity and Liberalism, Kruger says “simply put, liberal Christianity is not Christianity.” He goes on to say that Christians “must be able to distinguish the true faith from those things that masquerade as the true faith.”

Istilah 10 hukum yang dianggap undang-undang dasar  Kristen Progresif ini merupakan generalisasi, dan sayangnya berisi reduksi yang hanya bertujuan memberikan lebel jahat dari Kristen Progresif. Kontroversi yang berusaha saling mengalahkan ini menurut saya sudah tidak relevan dengan kemajuan jaman. 

Metode berteologi yang berbeda tidak perlu diberi lebel sesat, apalagi sebuah klaim itu dianggap benar hanya sebatas argumentasi yang mendukungnya dapat membuktikan kebenaran klaim itu, dan tentu saja dukungan argumentasi yang terbatas tak perlu menjadikan sebuah klaim yang tak didukung data sempurna itu menjadi absolut.

https://www.binsarinstitute.id/2024/04/kontroversi-soal-kristen-progresif.html 

 

 

Konstruksi ilmu pengetahuan

http://dlvr.it/TDBXt8