Podcast Rukun Beragama

Video

Friday, August 1, 2025

Kasih yang mengampuni

 

 


 KASIH YANG MENGAMPUNI.

Bacaan: Hosea 11:8-9 (sesuai SBU).

Nas       : “Bagaimana mungkin Aku mengabaikan engkau, hai Efraim, menyerahkan engkau, hai Israel?” (ay.8a).

1.Allah menyatakan kasih-Nya secara luar biasa, sekalipun umat-Nya berdosa. Karena dosa-dosanya, manusia pantas di hukum, tetapi Allah tidak melakukan itu. Allah mengalami pergolakan batin. Keberdosaan manusia menuntut hukuman yang harus diberlakukan bagi manusia berdosa. Tetapi kasih Allah lebih dari pada murka-Nya (ay.8).

2.Walaupun Israel tidak setia, AIlah tetap setia. Ia, Allah yang penuh dengan kasih dan sudi mengampuni. Sebab Allah bukan manusia yang datang dengan murka. Manusia suka murka, menghakimi dan enggan untuk mengampuni, tetapi Allah datang dengan kasih yang mengampuni (ay.9).

3.Untuk manusia berdosa, Yesus rela mengorbankan diri-Nya, sebagai korban pengampunan dosa. Kasih-Nya melebihi bahkan mengatasi murka-Nya. Tidak seperti kita manusia, yang penuh dengan kemarahan dan tidak sedia mengampuni. Biarlah kasih Tuhan mendorong kita mrnjadi orang yang rela mengampuni, karena kita hidup hanya oleh pengampunan-Nya.

4.Orang-orang yang sungguh-sungguh telah mengalami kasih-Nya yang mengampuni, pasti rela untuk mengampuni sesama. Adalah orang-orang yang belum bahkan tidak merasakan kasih pengampunan-Nya, mereka hidup dalam murka, dendam dan kemarahan terhadap sesama. Untuk dapat melakukan itu dibutuhkan kesediaan untuk berkorban, seperti yang telah diteladankan Yesus. 

Doa: Tuhan Yesus, terima kasih, karena Engkau rela mengampuni kami yang berdosa. Tolong kami agar dengan kasih-Mu bersedia mengampuni sesama kami. AMIN.

Sumber: Sealthiel Izaak
https://www.binsarinstitute.id/2025/08/kasih-yang-mengampuni.html

Pengelolaan Dana Gereja

 

 


 BELAJAR DARI PENGELOLAAN DANA GEREJA

Semalam dalam acara Pemahaman Alkitab GKI KARAWACI, Pdt. Em. Robby Chandra dengan jelas menguraikan tema: UANG, Alat Untuk Berkat atau Perangkap Jiwa. Sangat menarik, sehingga acara baru selesai sekitar jam 21.30, karena dalam tanya jawab banyak ditanyakan: Bolehkah Gereja menanam saham, boleh gereja menerima persembahan dari usaha yang haram dll.

Mengikuti diskusi tsb. saya diingatkan pada apa yang dilakukan Tuhan Yesus yang tercatat dalam Injil Matius 21:12-13, "Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

Tuhan Yesus sangat marah, mengusir dan membalikkan meja-meja semua orang yang berjualan dan mencari keuntungan di 
Bait Allah atau di gereja. Mengapa,? Karena Bait Allah atau gereja adalah tempat berdoa, tempat ibadah, tempat untuk mendengarkan firman Tuhan, tempat untuk bersekutu dengan jemaat.  Bukan tempat mencari harta kekayaan! Karena itu kalau gereja memiliki banyak saldo seharusnya dipertanyakan program pelayanannya. Bukankah pada saat kita mengibarkan bendera merah putih selama satu bulan mulai pagi hari ini untuk menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 80 kenyataannya masih banyak warga negara yang belum dapat menikmati hasil pembangunan? Bukankah masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan, mengalami PHK dan belum mendapatkan pekerjaan, guru-guru honorer yang gajinya di bawah standar, anak-anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah? dll.

Dana yang terkumpul di gereja adalah untuk pelayanan. Dan bukan untuk disimpan dan mencari keuntungan! Dana yang tersimpan di rekening bank berpotensi untuk menjadi sarang penyamun untuk dikorupsi dan bahan rebutan.

Bagaimana dengan kita? Untuk apakah dana yang terkumpul di gereja?

SAUDARAKU, DANA PERSEMBAHAN DI GEREJA ADALAH UNTUK PELAYANAN DAN MEMULIAKAN TUHAN

Selamat mengibarkan bendera Merah Putih di awal bulan Agustus dan kiranya Tuhan memberkati.

Teriring salam dan doa,
Sudomo.

https://www.binsarinstitute.id/2025/08/pengelolaan-dana-gereja.html 

Metode Penelitian (1)

Metode Penelitian kualitatif by binsar antoni hutabarat https://www.binsarinstitute.id/2025/08/metode-penelitian-1.html