Podcast Rukun Beragama

Thursday, February 10, 2022

Isolasi Mandiri Hari ke 6

 


Isolasi Mandiri Hari ke 6

Malam, 9 Februari 2022 suhu tubuhku belum banyak berubah, rasa meriang, keringat dingin, menggigil, masih menyertai tubuhku yang lemah dihantam covid-19.

Seperti malam-malam sebelumnya aku tidak dapat tidur nyenyak, dan hampir setiap jam aku bangun membasahi kerongkongan yang  terganggu radang tenggorokan. Tapi syukurlah kondisi tubuhku pagi ini masih lebih baik dibandingkan tiga hari belakangan ini. Ini adalah hari ke enam isolasi mandiri, 10 Februari 2022.

Aku berusaha makan sekuat mungkin, minum obat-obatan, dan vitamin. Syukurlah semua kebutuhan itu tersedia lewat kebaikan handai tolan.

Hari ini aku masih bisa ikut rapat, persoalannya rapat itu cukup penting, membicarakan penanggulangan positif covid yang menembus STT Kadesi. 

Usaha untuk mncegah penyebaran covid di STT Kadesi dapat dirumuskan bersama, dan diharapkan strategi jitu itu mampu membendung penyebaran covid-19 di markas asrama STT kadesi.

Menjelang senja, kebiasaan menulisku sulit untuk ditahan, ini adalah ulasan hari keenam.


Dr. Binsar A. Hutabarat


https://www.binsarhutabarat.com/2022/02/isolasi-mandiri-hari-ke-6.html

Wednesday, February 9, 2022

Isolasi Mandiri Hari ke 5




 
Isolasi Mandiri Hari ke 5

Malam 9 Februari 2022 suhu tubuh masih saja hangat, meriang, ada perasaan menggigil, nyeri, tubuh terasa lemah. 

Seperti juga hari-hari sebelumnya sejak tiga hari yang lalu, kondisi tubuhku belum berubah banyak. Saat bangun pagi, 10 Februari 2022, tubuhku masih terasaa lemah, aku paksa untuk makan, minum obata-obatan, vitamin untuk mendongkrak imun tubuh. Ini adalah hari ke lima aku melakukan isolasi mandiri.

Pada awal isolasi mandiri, dua hari pertama aku tidak merasakan penurunan kondisi tubuh yang signifikan, tapi memasuki malam ketiga, hingga malam kelima Isolasi mandiri kondisi tubuhku dalam kondisi lemah, meriang, rasa nyeri, tidak enak badan. 

Harapan hari kelima akan terjadi perubahan yang signifikan ternyata tidak terjadi dengan aku. Harapan pada Allah yang berdaulat tetap menjadi sandaranku meski secara kasat mata aku tidak melihat perubahan berarti, tapi aku percaya Allah yang maha kasih senantiasa menyertai kami pada saat isolasi mandiri.

Hari ini, tak banyak yang aku lakukan, kecuali mandi, makan, minum obat-obatan, dan berjemur sejenak di matahari, apalagi Matahari hari ini tidak bersinar terik, hanya sesaat aku bisa menikmati hangatnya sinar matahari.

Sampai menjelang senja barulah aku buka Laptop menuliskan kejadian hari kelima, sambil berharap kondisi tubuhku malam ini bisa lebih baik. Dan kemudian besok bisa melakukan aktivitas lebih banyak.

Melewati masa sulit Bersama dengan Tuhan adalah jalan terbaik, menerima apa saja yang Tuhan ijinkan terjadi merupakan kunci kemenangan ditengah ketidak pastina.


Dr. Binsar A. Hutabarat

Tuesday, February 8, 2022

Isolasi Mandiri Hari ke 4

 


Isolasi Mandiri Hari ke 4

Memiliki pengharapan kepada Tuhan pada masa sulit covid-19 merupakan kunci untuk tetap kuat melewati hari-hari yang tidak mudah, apalagi untuk mereka yang terpapar covid-19.

Malam, 8 Februri 2020 suhu tubuhku Kembali naik, pada umumnya kami semua mengalami pengalaman yang sama, hanya saja aku baru mengalaminya beberap hari kemudian. Suhu tubuh yang naik, disertai meriang, nyeri dan radang tenggorokan yang belum juga berhenti membuat aku tak dapat tidur lelap. Apalagi hampir setiap jam aku perlu bangun dari tidur karema terganggu batuk, dan kemudian minum untuk melegakan tenggorokkan.

Keringat dingin lebih banyak keluar pada pagi ini 9 Februari 2022, tubuhku terasa lemah, dan alhasil taka da kegiatan yang dapat alu lakukan, selain tidur berbaring, tentunya setelah mandi, makan minum obat dan berbagai macam vitamin.

Menjelang sore kebosanan menguasai aku, maka aku keluar dari tempat tidur, duduk-duduk, dan kemudian tanganku Kembali menuliskan laporan isolasi mandiri. Ini adalah hari ke empat.

Dukungan doa teman-teman melakui hp senpat say abaca, dan saya balas secukupnya, sesuai dengan kondisi tubuh yang masih enggan melakukan aktivitas fisik.

Hari ini berbagai jenis makanan berdatangan ke tempat kami, berbagai jenis bua-buahan dan juga obata-obatan serta vitamin tersedia dengan cukup, yang masalah adalah bagaimana menghabisinya, Bersyukur dalam kesulitan isolasi mandiri kami tidak mengalami kesulitan untu memenuhi kebutuhan makanan, minuman, obat-obatan dan vitamin.

Kiranya anugerah Tuhan menolong kami untuk tetap sabar menerima keterbatasan gerak pada masa isolasi mandiri, apalagi kondisi tubuh juga mengharuskan demikian. Aku berharap mala mini lebih baik. Tuhan dumuliakan.

Dr, Binsar A. Hutabarat

https://www.binsarhutabarat.com/2022/02/isolasi-mandiri-hari-ke-4.html

Monday, February 7, 2022

Isolasi Mandiri Hari ke 3

 



Isolasi Mandiri Hari ke 3

Minggu malam badanku terasa hangat, sakit kepala yang menyertai datangnya demam, membuat kondisi tubuhku lebih kurang baik dari hari-hari sebelumnya, apalagi disertai rasa nyeri dan menggigil,  Itulah yang terjadi pada malam hari ketiga kami melakukan isolasi mandiri.

Senin 7  Februari, saat bangun pagi tubuh teras lemah, keringat dingin membuat tubuhku tak nyaman. Hampir sepnjang malam aku tak dapat tidur lelap. Badanku meriang, menggigil, nyeri dan lemas, kejadian yang tak pernah aku sangka sebelumnya. Aku piker setelah kondisi kami semakin baik, maka semua kami akan menjadi lebih baik. Kondisi tubuhku justru menurun dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Pagi hari dalam kondisi lemas saya memaksakan diri untuk membuka link zoom rapat, tapi host saya serahkan kepada teman, kuatir saya tidak bisa mengikuti seluruh rangkaian acara rapat. Makan pagi, minum obat, vitamin rutin aku lakukan, bahkan dosis pertama obat-obatan telah habis ku telan untuk memeroleh kesembuhan. Siang ini dosis obat baru datang dari Puskesmas. Aku pun siap menelannya untuk menguatkan imun tubuh.

Kebutuhan makanan minuman dan buah-buahan mengalir dari berbagai pihak, memang ada beberapa jenis makanan yang kami tambahkan via gofood untuk mendongkrak nafsu makan kami. Tapi, setidaknya itu tercukupi, meski kelemahan tubuh masih terasa. Hari ini saya mandi pagi dan sore dengan air hangat.

Menantikan kesembuhan memang butuh kesabaran, sukacita Tuhan menjadi andalan. Tuhan yang berdaulat tentu akan memberikan yang terbaik.  Kiranya kesembuhan dari Tuhan menjadi bagian dari kami, begitu juga mereka yang positif covid-19.


Dr. Binsar A. Hutabarat 

Sunday, February 6, 2022

Mengalahkan covid-19 dalam anugerah Tuhan

 



Minggu 6 Februari 2022 merupakan hari kedua kami melakukan isolasi mandiri setelah mendapatkan hasil Test PCR. Sejak tanggal 3 Februari pada prinsipnya kami sudah membatasi diri, dalam arti mengenakan masker dalam rumah setelah anak pertama kami terindikasi positif covid. Keputusan isolasi mandiri di rumah baru kami putuskan setelah semua kami mendapatkan hasil PCR positif.

Pada hari pertama menerima hasil test PCR saya telah menjelaskan kronologis bagaimana kami mengetahui dan berusaha waspada memerhatikan gejala dan melakukan test PCR. Pada hari itu saya masih harus memimpin rapat yang tidak bisa ditunda karena beberap hal tertentu.

https://www.binsarhutabarat.com/2022/02/covid-19-masih-ada-tetap-jaga-protokol.html

Pada hari kedua umumnya kami mengalami kemajuan, mungkin karena kami telah melewati waktu tiga hari sejak test PCR, dan istri saya telah melewati seminggu lamanya sejak munculnya gejala, yang awalnya diduga sebagai keracunan makanan karena diare dan panas tinggi yang dialami. Kami menduga sejak hari itu tanggal 31 januari 2022, istri saya sudah mengalami gejalan covid-19, dan baru terdeteksi setelah test PCR.

Minggu jam 7 Pagi, 6 Februari saya masih memimpin ibadah online, dalam arti membuka ibadah dengan Votum dan salam, serta memberikan doa berkat untuk jemaat. Dukungan doa dari jemaat menguatkan saya dan keluarga untuk tetap bersandar pada Tuhan agar dalam kondisi sakit Tuhan tetap dimuliakan.

Syukurlah kondisi Kesehatan kami pada hari ini lebih baik dari hari sebelumnya, meski kami tetap perlu menjaga diri untuk istirahat yang cukup, makan-makanan yang bergizi, dan tentunya tetap bersyukur kepada Tuhan untuk segala sesuatu yang Tuhan ijinkan.

Dari segi obat-obatan, herbal, vitamin, bahkan saran minum susu beruang semua kami ikuti, apalagi semua itu tersedia atas inisitif dari berbagai pihak, keluarga, teman dan handai tolan. Istri saya mengungkapkan, sedikit bergurau, ketika ada keluarga yang menawarkan obat-obatan lagi, “Saya bingung mau minum yang mana, vitamin dan obat-obatan berbagai jenis dikirimkan ke kami!” Artinya istri saya menyarankan jangan mengirimkan obat-obatan lagi, karena obat-obat, vitamin, herbal, juga susu beruang sudah tersedia dengan cukup.

Menjelang jam 12 tiba-tiba ada teriakan kecil di luar gerbang pagar rumah kami, bahwa ada seseorang yang menaruh makanan dengan menggantungkan makanan tersebut di pagar gerbang rumah kami. Istri saya mengambilnya dan Ketika kami membukanya, ada semur daging yang aromanya menimbulkan nafsu makan, urap sayur, dan bihun goreng. Rupanya kiriman dari RT dari Perumahan Duta Indah (RT 009/RW 015). Kami pun menyantapnya dengan lahap, dan tidak perlu lagi memesan makanan via online pada siang ini.

Anak saya yang kecil berceloteh, enak juga dikirimi makanan, bisa minta usul jenis makanan tidak Pa? Anak saya ini memang cepat merespon, dan saya katakan, “Bayangkan saja betapa repotnya jika semua yang isolasi mandiri meminta jenis makanan yang berbeda-beda, bisa repot mereka membantu kita” Bersyukurlah ada hubungan baik dengan sesama warga, hargailah semua orang, dan berperanlah dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara, aku mengambil kesempatan untuk menamkan nilai-nilai persatuan dan keragama, serta semangat gotong royong.

Ada banyak telepon yang menawarkan bantuan, secara khusus dalam mencukupi kebutuhan pangan pada saat isolasi mandiri. Pemeliharaan Tuhan terus berlangsung dalam hidup keluarga kami. Kami terus berusaha untuk mengalahkan covid-19 dalam anugerah Tuhan, dan berdoa untuk mereka yang mengalami hal yang sama dengan kami tetap kuat dan bergantung dengan Tuhan.

 

 https://www.binsarhutabarat.com/2022/02/mengalahkan-covid-19-dalam-anugerah.html

Contoh Penulisan Metodologi Penelitian

  METODOLOGI PENELITIAN   A. Tujuan Penelitian Penelitian evaluasi kebijakan ini secara umum memiliki tujuan sesuai dengan apa...