Podcast Rukun Beragama

Video

Sunday, December 18, 2022

Larangan Merayakan Natal Bupati Lebak

 


https://linktr.ee/binsarantonihutabarat 

Tahun ini Kementerian Agama mengijinkan umat Kristen  merayakan Natal dengan 100 % kehadiran anggota jemaat. Sayangnya tak jauh dari pusat pemerintahan, di Lebak, Kecamatan Maja, Banten, hadir berita menghebohkan terkait larangan merayakan Natal.

Setelah heboh berita larangan Natal Bupati Lebak Banten tepatnya di Kecamatan Maja, Lebak, Banten, Bupati Lebak kemudian melontarkan alasan  mengapa ia mengeluarkan larangan merayakan Natal di Kecamatan Maja yang kontroversial. Menurutnya, tak ada gereja yang memiliki ijin pendirian Gereja di Kecamatan Maja.

Pemerintah secara khusus melalui Kementerian Agama sedang giat-giatnya mempromosikan moderasi beragama. Ironisnya promosi terhadap intoleransi agama yang bertentangan dengan moderasi agama tak kalah gencar promosinya, tak tanggung-tanggung yang mempromosikannya juga pejabat publik, salah satunya adalah larangan merayakan Natal di Kecamatan Maja, Lebak, Banten.

Setelah kontroversi yang memenuhi media massa, Bupati Lebak kemudian melakukan klarifikasi bahwa ia tidak melakukan pelarangan umat Kristen Merayakan natal di Kecamatan Maja, tetapi meminta umat Kristen merayakan Natal di Rangkas Bitung yang memiliki gereja dengan ijin pendirian rumah ibadah.  

Sayangnya klarifikasi itu lagi-lagi tak sesuai dengan semangat moderasi beragama, pemerinta daerah Lebak, Banten bukannya memfasilitasi umat Kristen untuk beribadah justru melepaskan tanggung jawabnya dengan memerintahkan umat Kristen di Kecamatan Lebak banten merayakan Natal di Rangkas Bitung.

Tak ada Ijin Gereja di Maja

Alasan larangan merayakan Natal  di Maja menurut Bupati Lebak Banten adalah karena tak ada satu gereja pun di Maja yang memiliki ijin pendirian Gereja. Menurutnya, karena tidak ada gereja yang memiliki ijin pendirian Gereja, maka umat Kristen di Lebak tidak boleh merayakan Natal. Perayaan di Kecamatan Maja dilarang dilakukan di Ruko, dan di rumah-rumah.

Alasan pelarangan perayaan natal di ruko dan di rumah-rumah jelas salah nalar. Pemerintah daerah sepatutnya memberikan fasilitas ibadah baik untuk gereja yang memiliki ijin pendirian gereja maupun gereja yang belum mampu membangun rumah ibadah. 

Peraturan Bersama menteri tentang pendirian rumah ibadah semangatnya adalah untuk memfasilitasi umat beragama memiliki tempat ibadah, namun pada realitasnya justru telah menjadi instrumen larangan beribadah secara berkelompok, atau tegasnya menjdi instrumen penutupan rumah ibadah.

Terlalu banyak rumah ibadah di negeri ini yang tak memiliki ijin, dan apa salahnyaa jika pemerintah memfasilitasinya. Bukankah agama memiliki posisi penting bagi pembangunan bangsa Indonesia? 

Mestinya sebagai wujud kebebasan beribadah baik secara pribadi maupun secara berkelompok, pemerintah daerah wajib memfasilitasi tempat beribadah.

Larangan beribadah di ruko atau di rumah tidak membahayakan siapapun, sebaliknya kelompok-kelompok yang mengancam ibadah di rumah atau di ruko itu perlu dibubarkan karena itu merupakan pelanggaran hukum, dan pelanggaran terhadap hak assi manusia untuk beribadah.

Menguatkan moderasi beragama

Salah satu persoalan menguatnya intoleransi beragama yang tidak sesuai dengan moderasi beragama adalah karena peran tokoh publik. Bukan hal yang langka para tokoh publik itu berusaha meraup suara dengan menggunakan agama. Itulah sebabnya setelah mereka terpilih, perjanjian dengan kelompok tertentu menjadi hutang poltik yang perlu di bayar.

Pemerintah pusat boleh-boleh saja menggaungkan moderasi beragama, tetapi jika secara bersamaan pemerintah daerah melakukan promosi intoleransi beragama, maka usaha menguatkan moderasi beragama menjadi tidak efektif.

Sudah sepatutnya pada dunia yang makin heterogen, pemerintah di seluruh muka bumi ini menyadari bahwa daerah tertentu bukanlah milk eksklusif suku,bangsa,agama tertentu. Kita hidup dalam bumi yang satu, dan sepatutnya hidup bersama dengan rukun.

 https://www.binsarhutabarat.com/2022/12/larangan-merayakan-natal-bupati-lebak.html

Wednesday, December 14, 2022

Sekularisme dan agama sekuler


https://linktr.ee/binsarantonihutabarat 


Sekularisme menurut saya adalah agama. Membuang jauh-jauh agama dari ruang publik, sama saja mendirikan agama baru yang memaksakan semua orang untuk mengikutinya. 


Itulah sebabnya, negara sekuler sebenarnya negara dengan agama sekuler, absolutisme yang mengusir agama-agama lain dalam ruang publik.


Indonesia bukan negara agama dan bukan negara sekuler itu sudah tepat. Indonesia bukan negara bukan-bukan, Indonesia adalah negara semua buat semua ungkap Presiden Sukarno. 

Indonesia juga negara satu untuk semua, semua untuk satu. Tidak ada tirani minoritas, dan tidak ada dominasi mayoritas. 


Joe Biden, Presiden Amerika Serikat mungkin mendapatkan sorak sorai karena melegalkan pernikahan sesama jenis, tapi sekaligus juga dimaki mereka yang terdeskriminasikan. 

Mengapa lembaga agama di luar agama sekuler itu harus mensahkan pernikahan sesama jenis? 

Bukankah itu pemaksaan dan penyeragaman, kenapa tidak dibebaskan saja masyarakat yang tidak menerima pernikahan sesama jenis?

Kebijakan publik itu memaksakan, itulah sebabnya pertarungan dalam menentukan kebijakan publik sangat kuat. 

Negara bisa saja memberikan aturan permainan, tetapi jangan lupa komunitas yang saling berkompetisi itu tidak peduli dengan aturan,  itulah sebabnya untuk menghindari pemaksaan sebuah kebijakan, perumusan kebijakan menjadi pertarungan sengit.


Masih tidak peduli dengan kebijakan publik yang deskriminatif? 

Tunggu saja akibatnya, kebijakan deskriminatif itu akan membelenggu siapa saja yang jadi target deskriminasi kebijakan Itu!

Mari awasi seluruh kebijakan publik dinegeri ini, kebijakan publik yang unggul pastilah menghadirkan kedamaian dalam hidup Bersama.


https://www.binsarhutabarat.com/2022/12/sekularisme-dan-agama-sekuler.html


Saturday, December 10, 2022

Yesus Terang Hidup, Sumber Kehidupan Kekal

 Yesus Terang Hidup, Sumber Kehidupan Kekal

 




Terang itu bercahaya dalam kegelapan dan kegelapan tidak menguasainya. (Yohanes 1:5)

 

Alkitab menjelaskan bahwa Yesus adalah Firman yang kekal, ada Bersama-sama Allah Bapa. Firman Hidup itu menciptakan segala sesuatu yang ada. Firman hidup yang kekal itu adalah firman yang berinkarnasi, menjadi sama dengan manusia, bahkan mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia.

Yohanes dalam Injilnya mengatakan, kegelapan tidak menguasai terang, artinya, apapun yang terjadi dalam hidup ini, meski kegelapan berusaha menutupi manusia agar tidak dapat melihat Terang Hidup, kegelapan tak mampu menutupi terang. Terang masih bersinar!

Kegelapan memang berusaha menutupi siapapun agar tidak dapat melihat terang, itulah sebabnya Alkitab mengatakan, Yesus datang kepada milik kepunyaan-Nya, tapi milik kepunyaan-Nya itu tidak menerimanya.

Natal memberikan kabar gembira, Allah merasakan penderitaan manusia berada dalam belenggu dosa. Tidak hanya itu, Proklamasi kasih Allah secara nyata terlihat pada pengorbanan Yesus di salib untuk menebus dosa manusia.

Iblis menyangka Yesus kalah Ketika manusia menyalibkan Yesus, tapi iblis salah, justru darah Yesus yang tercurah di kayu salib itu telah membebaskan belenggu dosa, usaha iblis membelenggu manusia telah berakhir di salib. Iblis sudah kalah!

Tapi mengapa masih saja ada yang tak mampu melihat terang Kristus, kejadian itu juga terjadi pada saat Yesus ada di dunia. Yohanes sendiri menyaksikan tentang Yesus, tapi mereka memenjarakan Yohanes yang menyaksikan Yesus, bahkan mati sebagai martir Kristus.

Saat kita merayakan Natal, kita sedang melihat terang, kita melihat terang masih bersinar, karena itu teruslah mengikuti Terang Kristus. Pada sisi lain, kegelapan tidak tinggal diam, kegelapan bekerja semakin keras, menutupi mereka yang terbelenggu iblis untuk tidak dapat melihat terang.

Percayalah, sebagaimana kitab isa melihat terang oleh anugerah Allah, maka kita perlu menyaksikan terang itu meski respon terhadap terang itu tak selalu menerimanya. Terang masih bersinar.


https://www.binsarhutabarat.com/2022/12/yesus-terang-hidup-sumber-kehidupan.html

Saturday, December 3, 2022

Selamat Natal, Terang Masih Bersinar

 Thema:  Terang Masih Bersinar!  (Yohanes 1:9)

Sub Thema: Terimalah Terang Kristus dan Jadilah Anak-anak Allah! 




Natal merupakan berita tentang Inkarnasi Firman menjadi manusia. Firman sumber terang dan kehidupan itu hadir mengusir kegelapan dalam dunia, memberikan pengharapan hidup kekal pada manusia yang hidup dalam kegelapan dan tanpa harapan.


Terang Masih Bersinar

Alkitab melaporkan, “gelap gulita menutupi samudera raya” (Kejadian 1:2). Alkitab lebih lanjut menjelaskan, Berfirmanlah Allah, “jadilah terang.” Lalu terang itu jadi. Firman menghadirkan terang di  bumi, proses penciptaan kehidupan terjadi. Semua yang diciptakan Allah baik adanya.

Kejahatan hadir di Eden karena Adam dan Hawa mengingkari kebergantungannya pada Allah. Adam dan Hawa menolak Allah yang berdaulat di Eden. Mereka memproklamasikan kedaulatan manusia, sekaligus menyatakan ketundukan pada kegelapan di Eden. Tapi, syukurlah Oleh karena kasihNya, Allah mengusir Adam dan Hawa dari Eden. Adam dan Hawa tak harus mengalami kematian kekal jika memakan buah pohon kehidupan.

Kegelapan menguasai dunia, seluruh mahkluk meratapi penderitaan berada dalam kuasa kegelapan. Adan dan Hawa melepaskan otoritas Allah dengan menundukkan diri pada kegelapan. 

Allah menjanjikan terang untuk mengusir kegelapan dan  mengalahkan maut. Terang yang menelan kegelapan itu hadir pada saat Natal. Kelahiran Yesus Kristus. Dunia yang berada dalam kegelapan telah melihat terang Kristus saat Natal (Yohanes 1:9). 

Darah Yesus menjadi tebusan bagi manusia yang berada dalam belenggu kegelapan. Mereka yang percaya pada pengorbanan Yesus di salib telah menerima terang Kristus, menjadi anak-anak Allah. Terang Masih Bersinar!


Kegelapan sudah kalah (Yohanes 1:5)

Kegelapan berusaha membinasakan Terang Kristus, tapi penyaliban Yesus justru merupakan proklamasi kekalahan kegelapan. Penyaliban Yesus menelan kegalapan,  kematian dan kebangkitan Kristus membuktikan kegelapan tidak dapat menguasai terang (Yohanes 1:5), terang Kristus kian bersinar. Itulah sebabnya iblis berteriak ketakutan pada saat darah Yesus tercurah di kayu salib.

Pertarungan antara gelap dan terang masih berlangsung hingga saat ini.  Pertarungan itu akan berhenti saat Yesus datang sebagai raja untuk menghakimi bumi. Pertarungan gelap dan terang makin menjadi-jadi pada hari-hari terakhir.Iblis dan roh-roh jahat kian kalap menantikan hari terakhir.

Kegelapan tak pernah tinggal diam, kegelapan terus berusaha menguatkan belenggunya agar mereka yang terbelenggu itu merasa nyaman menikmati kegelapan, atau merasa takut membebaskan diri dari belenggu kegelapan dengan berbagai tipu muslihat iblis dan roh-roh jahat. 


Sang Terang, akan datang

Pada saat yang sama mereka yang hidup dalam terang belum melihat terang yang sempurna . Mereka yang hidup dalam terang itu masih menantikan kehadiran terang yang sempurna di surga kekal.

Mereka yang menerima terang itu perlu terus bergantung pada Kristus dalam penguasaan Roh Kudus. Itulah sebabnya Alkitab mengingatkan agar berjaga-jaga, dan melawan iblis dan roh-roh jahat. 

Dalam kemenangan Kristus, mereka yang menerima terang itu mengalami pertarungan yang tampaknya mengerikan, tapi kemenangan Kristus akan menjaga mereka dari terkaman si jahat. 

Kristus telah membuat iblis dan roh-roh jahat ibarat singa ompong dengan aum-nya yang tetap menakutkan, tapi tak mampu menerkam mereka yang berada dalam terang Kristus.

Kegelapan yang kalap menantikan hari akhir itu, berusaha meghabisi siapa saja. Tapi, kegalapan itu sudah kalah. Kegelapan tidak bisa berbuat semena-mena. Terang itu telah menelan kegelapan, mereka yang dalam terang terluput dari amukan iblis dan roh-roh jahat. Terang Masih Bersinar!

Selamat Menyambut Natal!

Sunday, November 27, 2022

Apa Tujuan Allah Menciptakan Manusia

 

Allah menciptakan manusia agar manusia hanya menyembah Allah saja. Manusia yang menyembah Allah itu sepatutnya hidup memuliakan Allah dalam kebersamaan dengan sesamanya.

Taman Eden menjadi tempat bagi manusia untuk hidup bersama menikmati ciptaan tuhan. Tapi, menusia lebih memilih mengikuti keinginan iblis, akibatnya Adam dan Hawa bukannya hidup saling tolong menolong, justru hidup saling menyalahkan. Puncaknya, manusia menyalahkan Allah di taman tempat Allah berdaulat penuh.

Manusia dan Keabadian

Alkitab secara terang bederang melukiskan rencana kasih Allah serperti berikut: “Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya demikianlah manusita itu menjadi makhluk yang hidup (Kejadian2:7). 

Napas hidup itu merupakan roh manusia yang berasal dari Allah yang bersifat kekal. Manusia yang mendapatkan nafas hidup dari Allah itu sepatutnya hidup bergantung pada Allah untuk hidup memuliakan Allah.

Yakobus 4 ayat 6 menjelaskan lebih lanjut, “Roh yang ditempatkanAllah di dalam diri kita itu-di-inginiNya dengan cemburu! “Allah tidak membinasakan manusia dalam keabadian, itulah sebabnya manusia dikeluarkan dari Eden agar tidak memakan buah pohon kehidupan, manusia tidak perlu hidup di luar Allah dalam keabadian. 

Karena Kasih Karunia

Kasih karunia Allah puncaknya mewujud dalam pengorbanan Yesus pada Salib. Yesus menanggung hukuman dosa kekal yang diperbuat daging manusia. Roh manusia yang kekal karena berasal dari Allah yang kekal itu dapat memiliki hidup dalam tubuh keabadian setelah tubuh yang fana itu binasam dan Allah menggantikannya dengan tubuh baru yang abadi.

Roh manusia tidak perlu mengalami hukuman kekal karena terpenjara dalam dosa daging. Tipu daya iblis berakhir pada salib, Yesus menanggung seluruh hukuman dosa manusia.  Allah menimpakan dosa yang meripakan buah keinginan daging pada Tubuh Yesus. Roh manusia yang terpisah dari daging saat kematian akan mendapatkan tubuh baru, Dengan tubuh baru itu manusia dapat hidup selama-lamanya bersama Allah dalam surga kekal.

Hidiup dalam Rencana Allah

Rencana Allah yang indah untuk manusia dapat hidup bersama dengan damai,  secara bersama-sama melayani Allah yang mulia, menikmati seluruh kekayaan Allah yang melimpah pada surga kekal mestinya menjadi motivasi untuk umat Kristen hidup bersama dengan damai dalam dunia yang kian rapuh, dengan banyaknya bencana alam, bencana penyakit, belum lagi gairah perang yang masih merasuki manusia seperti tragedi perang Rusia dan Ukraina.

Janji surga kekal, yang membangkitkan kerinduan untuk menikmati seluruh kekayaan Allah bersama Allah dan sesama, perlu menjadi landasan untuk menguatkan perjuangan bersama, mewujudkan kesejahteraan bersama pada dunia milik Tuhan. Itu perlu kita kerjakan mulai hari ini!


https://www.binsarhutabarat.com/2022/11/apa-tujuan-allah-menciptakan-manusia.html


Kasih yang mengampuni

     KASIH YANG MENGAMPUNI. Bacaan: Hosea 11:8-9 (sesuai SBU). Nas       : “Bagaimana mungkin Aku mengabaikan engkau, hai Efraim, menyerahka...