Tuesday, September 24, 2024

Label sesat pada yang berbeda?

 


Jangan memberikan label sesat

 

Memberikan lebel sesat pada yang berbeda, secara khusus terkait agama, merupakan bentuk menghakimi yang bebeda yang tak patut dilakukan tokoh-tokoh agama. Mereka yang memberikan label sesat kepada yang berbeda sama saja memberikan kesempatan kepada yang lain untuk melakukan hal yang sama.

Pemberian lebel sesat kepada yang berbeda sama saja menempatkan diri sebagai pemilik kebenaran, dan menempatka diri pada posisi yang maha tahu, padahal tak da seorangpun yang tahu segalanya, maka tak seorang pun memiliki kemampuan menjadi hakim atas sesamanya.

Berhati-hatilah dengan cara labelisasi sesat yang kita lakukan pada yang lain, maka lebelisasi sesat yang sama akan dilebelkan kepada mereka yang gemar memberikan lebel sesat itu.

Seiring dengan kehadiran Paus Fransiskus yang memesona Indonesia dan juga negara-negara yang dikunjungi Paus Fransiskus, kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia seakan memberikan gairah baru Romo Katolik untuk memberikan label sesat pada kelompok Protestan yang gemar memberikan lebel sesat pada ajaran katolik.

Youtube terkait pelebelan protestan sebagai bidat katolik mulai marak, dan tidak tanggung-tanggung serangan kadang ada yang yeleneh, bukan nya pada penjelasan keyakinan Katolik semata, tetapi tidak sedikit serangan yang justru menimbulkan polemik berkelnjutan.

Menurut saya, untuk mencari kelemahan sebuah ajaran agama, atau denominasi itu tidak sulit, apalagi untuk mereka yan terbiasa melakukan penelitian, atau gemar melakukan olah pikir.

Yang terbatas tak mungkin menghasilkan yang absolut, artinya rumusan apapun tentang iman dan kepercayaan itu bisa saja dipertanyakan, tapi tak perlu jatuh pada sikap nyeleneh, yang memojokkan yang berbeda, cukup menjelaskan keterbatasan masingmasing, untuk kemudian dapat berdialog dan saling belajar.

Saling memaki sesat juga kerap dipertontonkan tokoh-tokoh agama dalam denominasi Kristen, mereka saling mengklaim ajaran mereka paling murni. Meski arti murni itu sendiri mereka kerap tidak memiliki definisi yang sama.

Marilah kita behenti memberikan label sesat pada yang berbeda, dan kemudian berdialog untuk lebih memahami satu dengan yang lain, dan juga memahami iman dan kepercayaan masing-masing secara lebih mendalam.

https://www.binsarinstitute.id/2024/09/label-sesat-pada-yang-berbeda.html 

No comments:

Post a Comment

Agama Global

  Agama Global Katolik VS Protestan: Indiferentisme dan Non-Indiferentisme agama Agama global menurut saya bisa muncul dengan pemaksaan,...